Bisnis.com, JAKARTA - Emiten Prajogo Pangestu, PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) menargetkan pengoperasian kapasitas energi baru terbarukan (EBT) mencapai 1.300 MW dari posisi akhir 2023 sebesar 886 MW.
Hendra Soetjipto Tan, Direktur Utama BREN, menyatakan BREN tetap menjalankan rencana ekspansi untuk mengoperasikan kapasitas sebesar 1.300 MW pada tahun 2028.
"Target 1.300 MW akan dicapai melalui pengembangan unit-unit baru di wilayah operasi panas bumi kami yang sudah ada dan pengembangan kawasan greenfield di bidang energi panas bumi maupun tenaga angin,” jelasnya dalam siaran pers, Selasa (19/3/2024).
Barito Renewables Energy mencatatkan pendapatan sebesar US$594,93 juta atau setara dengan Rp9,18 triliun (kurs jisdor Rp15.439 per dolar AS) pada 2023. Pendapatan ini naik tipis sebesar 4,41% dibandingkan dengan posisi 2022 sebesar US$569,78 juta.
Perincian pendapatan BREN ialah penjualan listrik US$275,12 juta, penjualan uap US$126,52 juta, biaya manajemen US$28 juta, penjualan kredit karbon US$4 juta, pendapatan sewa operasi US$152,75 juta, dan pendapatan sewa pembiayaan US$40,50 juta. Penjualan listrik dan uap, pendapatan sewa operasi dan pendapatan sewa pembiayaan dihasilkan dari PLN.
Hendra menyampaikan kinerja pada 2023 menunjukkan profil pertumbuhan yang stabil di operasional panas bumi perseroan. Peningkatan produksi listrik panas bumi pada 2023 sebesar 3,4% dan terjadi pertumbuhan tarif pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) Salak, Darajat, dan Wayang Windu.
Baca Juga
"Komitmen kami untuk menjaga keunggulan operasional tercermin sepenuhnya dalam realisasi capacity factor, yang tetap berada di atas 90% sepanjang tahun 2023," paparnya.
Anak perusahaan BREN, yakni Star Energy Geothermal, saat ini mengoperasikan pembangkit listrik tenaga panas bumi Salak, Darajat, dan Wayang Windu berkapasitas 886 MW.
Konglomerat Prajogo Pangestu, pemilik saham Grup Barito.
BREN juga mencatat pencapaian penting lainnya pada tahun 2023 dengan keberhasilan menyelesaikan penawaran umum perdana (IPO) senilai US$200 juta dan mengakuisisi aset pembangkit listrik tenaga bayu/angin (PLTB).
Sebagai pengingat, pada Rabu (3/1/2024), PT Barito Wind Energy (Barito Wind/ BWE), entitas usaha BREN, telah melakukan penyelesaian pengambilalihan atas 19.364 lembar saham atau 51% saham PT UPC Sukabumi Bayu Energi dari UPC Renewables Asia IV Ltd. dan UP Sukabumi (HK) Ltd. Total kapasitas mencapai 320 MW.
BREN menghimpun dana IPO Rp3,13 triliun setelah melantai di Bursa Efek Indonesia pada 9 Oktober 2023. Jika dikurangi biaya IPO Rp49,31 miliar, maka hasil bersih IPO BREN mencapai Rp3,08 triliun. Realisasi penggunaan dana hingga akhir 2023 mencapai Rp2,58 triliun sehingga sisa dana IPO Rp497,38 miliar.
Dalam IPO, BREN melepas 4,01 miliar saham di harga Rp780 per saham. Pemegang saham BREN terkini ialah PT Barito Pacific Tbk. (BRPT) 64,66%, Green Energy 23,60%, dan saham publik di bawah 5% mencapai 11,73%.