Bisnis.com, JAKARTA - Entitas Pertamina, PT Perusahaan Gas Negara Tbk. (PGAS) atau PGN membukukan penurunan laba bersih meski pendapatan naik sepanjang 2023. PGAS mencatatkan laba bersih sebesar US$278,09 juta atau setara Rp4,29 triliun sepanjang 2023.
Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan, PGAS membukukan pendapatan sebesar US$3,64 miliar atau setara dengan Rp56,14 triliun (kurs jisdor Rp15.439) sepanjang 2023. Pendapatan tersebut naik tipis 1,89% dibandingkan dengan pendapatan sepanjang 2022 yaitu US$3,56 miliar.
Pendapatan PGAS didominasi oleh penjualan kepada pihak ketiga dengan total sebesar US$2,39 miliar dan penjualan terhadap pihak berelasi sebesar US$1,24 miliar. Adapun penjualan paling besar adalah penjualan gas bumi.
Seiring dengan pendapatan yang meningkat, beban pokok juga naik menjadi US$2,91 miliar atau setara Rp44,96 triliun. Beban ini naik 4,47% dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang tercatat sebesar US$2,78 miliar.
Alhasil laba kotor PGAS justru tergerus menjadi US$733,57 juta atau setara dengan Rp11,32 triliun atau turun sebesar 6,01% dibandingkan dengan laba kotor tahun sebelumnya yang tercatat sebesar US$780,54 juta.
Setelah dikurangi dengan beban keuangan, administrasi dan lain-lain, laba bersih yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk tercatat sebesar US$278,09 juta atau setara dengan Rp4,29 triliun. Laba ini lebih rendah 14,75% dibandingkan 2022 yang tercatat sebesar US$326,23 juta.
Baca Juga
Sementara itu, PGAS memiliki total kewajiban sebesar US$3,05 miliar atau lebih rendah dibandingkan posisi tahun sebelumnya sebesar US$3,75 miliar. Secara lebih rinci, liabilitas jangka panjang tercatat sebesar US$1,59 miliar dan liabilitas jangka pendek sebesar US$1,42 miliar.
Kemudian, total ekuitas PGAS tercatat sebesar US$3,54 miliar per 31 Desember 2023. Posisi ini lebih besar dibandingkan dengan periode tahun sebelumnya yang tercatat sebesar US$3,44 miliar. Sementara itu, PGAS membukukan total aset sebesar US$6,59 miliar.
-----------------
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.