Bisnis.com, JAKARTA — Para pelaku pasar modal bersorak sorai karena indeks harga saham gabungan (IHSG) berhasil memecahkan rekor baru atau all time high di level 7.373,96 pada perdagangan saham hari ini.
IHSG ditutup hijau dalam perdagangan saham hari ini, Kamis (7/4/2024), menguat 44,16 poin atau 0,6%. Bukan hanya itu, kenaikan tersebut ternyata membawa indeks pada harga tertingginya sepanjang masa atau all time high (ATH).
IHSG yang mencapai level 7.373,96 ternyata memecahkan rekor ATH.
IHSG sempat mencapai harga tertingginya pada awal tahun ini, Kamis (4/1/2024) di level 7.359,76. Setelah dinamika pergerakan bursa saham dalam atmosfer tahun politik, indeks rupanya tetap ngegas dan mampu menembus rekor baru.
Dalam sebulan terakhir, IHSG telah meningkat 103,64 poin atau 1,43%. Namun demikian, jika dilihat secara tahun berjalan, kenaikan IHSG hanya 50,38 poin atau 0,69%.
Fund manager di Janus Henderson Group, Sat Duhra menilai bahwa hasil pemilihan umum atau Pemilu 2024 yang cukup jelas turut memengaruhi sentimen para investor terhadap pasar modal Indonesia, tercermin dari capaian IHSG all time high. Terdapat keyakinan bahwa kebijakan ekonomi relatif akan terus berlanjut dari pemerintahan Presiden Joko Widodo saat ini.
Berdasarkan data Komisi Pemilihan Umum (KPU) per Selasa (5/3/2024), pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka unggul dengan perolehan 58,82%. Mereka berpeluang besar untuk ditetapkan sebagai presiden-wakil presiden periode 2024—2029.
"Kejelasan mengenai pemilu mendukung cerita makro yang sudah menarik, di mana para investor kini berasumsi bahwa sebagian besar kebijakan ekonomi tidak akan berubah," ujar Duhra, dilansir dari Bloomberg pada Kamis (7/3/2024).
Prospek ekonomi Indonesia yang kuat pun turut memengaruhi optimisme para investor. Pemerintah memperkirakan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2024 akan mencapai 5,2%, naik dari realisasi 2023 yakni 5,05%.
CEO PT Yugen Bertumbuh Sekuritas William Surya juga menilai bahwa IHSG masih berpotensi untuk melanjutkan kenaikan jangka pendeknya setelah berhasil menggeser rentang konsolidasi ke arah yang lebih baik.
Menurut William, salah satu faktor yang menopang pergerakan IHSG adalah musim rilis kinerja emiten.
"Sedangkan setelah rilis data perekonomian cadangan devisa yang masih menunjukkan berada dalam kondisi stabil juga menjadi salah satu faktor penopang pergerakan IHSG [sehingga mencapai all time high]," ujar William, Kamis (7/3/2024). (Annisa Kurniasari Saumi)