Bisnis.com, JAKARTA — Emiten milik konglomerat Low Tuck Kwong PT Bayan Resources Tbk. (BYAN) membukukan penurunan kinerja keuangan sepanjang 2023. BYAN mencatatkan penurunan laba bersih sebesar US$1,23 miliar atau setara Rp19,12 triliun (kurs jisdor Rp15.439 29 Desember 2023).
Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan, BYAN mencatatkan pendapatan sebesar US$3,58 miliar atau setara Rp55,29 triliun. Capaian tersebut tergerus 23,85% dibandingkan dengan pendapatan sepanjang 2022 sebesar US$4,70 miliar.
Pendapatan BYAN didominasi oleh pendapatan batu bara pihak ketiga sebesar US$3,39 miliar dan pihak berelasi sebesar US$181,47 juta. Sementara itu pendapatan non batu bara dari pihak ketiga tercatat sebesar US$9,29 juta.
Meski pendapatan turun, beban pokok pendapatan justru meningkat menjadi US$1,91 miliar atau setara Rp29,59 triliun atau naik 24,20% dibandingkan dengan periode tahun lalu sebesar US$1,54 miliar. Kemudian beban umum tercatat sebesar US$85,49 juta dan beban keuangan sebesar US$6,63 juta.
Alhasil laba kotor BYAN anjlok hingga 47,33% menjadi US$1,66 miliar atau setara dengan Rp25,69 triliun dibandingkan dengan perolehan tahun 2022 yang tercatat sebesar US$3,16 miliar.
Sementara itu, laba bersih yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk tercatat sebesar US$1,23 miliar atau setara Rp19,12 triliun. Laba tersebut turun 43,14% dibandingkan dengan raihan laba tahun lalu sebesar US$2,17 miliar.
Baca Juga
Kemudian BYAN mencatatkan total kewajiban sebesar US$1,46 miliar per Desember 2023. Liabilitas ini turun 24% dibandingkan tahun sebelumnya yang tercatat sebesar US$1,95 miliar.
Manajemen mengungkapkan penurunan liabilitas disebabkan adanya penurunan utang pajak, penurunan utang dividen, penurunan utang derivatif dan penurunan akrual. Penurunan tersebut diimbangi dengan penambahan pinjaman bank dan peningkatan utang usaha.
Rinciannya adalah liabilitas jangka panjang tercatat sebesar US$126,90 juta sementara liabilitas jangka pendek sebesar US$1,33 miliar. Kemudian total ekuitas tercatat sebesar US$1,97 miliar dan total aset tercatat sebesar US$3,44 miliar per Desember 2023.