Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik tipis pada sesi I hari ini, Kamis (29/2/2024) seiring dengan penguatan saham Indosat (ISAT) hingga Austindo (ANJT).
Saham PT Indosat Tbk. (ISAT) naik seiring dengan kerja sama dengan raksasa teknologi AS, NVIDIA. NVIDIA dan ISAT menjalin kerja sama dengan menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) di Mobile World Congress (MWC) 2024 Barcelona pada Rabu (28/2/2024).
Presiden Direktur dan CEO ISAT Vikram Sinha mengatakan teknologi ini nantinya akan diimplementasikan pada pusat data yang dioperasikan oleh BDx Indonesia, sebuah perusahaan patungan Indosat Ooredoo Hutchison, Lintasarta, dan BDx Data Center.
Sementara itu, isu divestasi pemegang saham PT Austindo Nusantara Jaya Tbk. (ANJT) di harga premium dengan nilai sekitar Rp6 triliun-Rp7 triliunan menjadi sentimen positif bagi saham ANJT. Nilai tersebut melampaui kapitalisasi pasar ANJT saat ini.
Pada akhir sesi I, IHSG naik 0,03% atau 2,40 poin menjadi 7.331,04. Sepanjang sesi, indeks bergerak di rentang 7.308-7.337.
Terpantau 258 saham naik 235 saham melemah, dan 250 saham stagnan. Di deretan saham yang menguat, AMMN naik 1,25%, ASII naik 0,96%, BREN naik 4,20%, ANJT melonjak 10%, dan ISAT naik 4,47%.
Baca Juga
Analis Binaartha Sekuritas Ivan Rosanova mengatakan, IHSG ditutup di atas level 7.320 pada Rabu (28/2) dengan candle bullish marubozu yang mengindikasikan peluang untuk melanjutkan penguatan menuju 7.370-7.400.
"IHSG akan mengonfirmasi pembentukan wave (v) apabila menembus ke atas fraktal 7.403. Level support IHSG berada di 7.234-7.021, sementara level resistennya di 7.320-7.606," ujar Ivan dalam riset Kamis (29/2/2024).
Financial Expert Ajaib Sekuritas, Ratih Mustikoningsih menyampaikan sentimen yang mempengaruhi pergerakan IHSG hari ini antara lain pelaku pasar menantikan momentum RUPS Tahunan bank jumbo yang akan dilaksanakan mulai pekan depan. Salah satu agendanya terkait pembayaran dividen.
"Dividend Payout Ratio (DPR) diproyeksikan mengalami kenaikan sejalan dengan solidnya kinerja emiten perbankan untuk buku 2023," paparnya dalam publikasi riset.
Di sisi lain, rupiah kembali terdepresiasi setelah The Fed mempertimbangkan untuk menahan suku bunga “higher for longer”. Nilai tukar rupiah Jisdor terdepresiasi 1,29% sejak awal tahun 2024 (ytd) menjadi di level Rp15.673 per dolar AS (28/2).
Dari mancanegara, kawasan Eropa melaporkan sentimen pelaku usaha dan konsumen terhadap kondisi keuangan dan situasi ekonomi melemah. Indikator sentimen ekonomi pada Februari 2024, turun di level 95,4 dari posisi bulan Januari 2024 sebesar 96,1. Turunnya keyakinan tersebut akibat inflasi yang masih di atas target menyebabkan naiknya suku bunga dan berdampak pada kenaikan biaya kredit.
Dari Asia, penjualan ritel di Jepang pada Januari 2024 tumbuh 2,3% yoy atau lebih rendah dari pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 2,4% yoy.