Bisnis.com, JAKARTA - Sekuritas memprediksi indeks harga saham gabungan (IHSG) berpeluang melaju ke 7.600 sebagai level tertinggi baru pada 2024.
IHSG pada Rabu (28/2/2024) ditutup naik 0,59% atau 43,319 poin ke level 7.328,636. Sepanjang 2024, IHSG naik 0,77%.
IHSG sempat mencapai all time high (ATH) atau tertinggi sepanjang sejarah di level 7.323,58 pada perdagangan perdana 2024, Selasa (2/1/2024).
Rekor IHSG awal 2024 melampaui rekor sebelumnya, dengan posisi penutupan IHSG tertinggi sepanjang masa terjadi pada 13 September 2022 di level 7.318,01.
Selanjutnya, IHSG pada Kamis (4/1/2024) ditutup melonjak 1,11% atau 80,67 poin ke 7.359,76. Ini menjadi level ATH penutupan hingga saat ini.
NH Korindo Sekuritas Indonesia memproyeksikan IHSG menembus level 7.600 hingga 7.750 hingga akhir tahun 2024. IHSG akan dipengaruhi sentimen data ekonomi global dan domestik, konflik global, pemenang Pilpres hingga susunan kabinet pemerintahan.
Baca Juga
Head of Research NH Korindo Sekuritas Liza Camelia Suryanata mengatakan pihaknya menargetkan batas atas atau resistance untuk IHSG secara konservatif di level 7.600 hingga 7.750 per saham dengan batas bawah atau support di level 7.100.
“Hopefully kita tidak akan pernah melihat harus lebih turun lagi dari 7.100, atau bagusnya sih tetap di dalam channel yang warna hijau, jangan lebih rendah lagi dari 7.250, sebenarnya,” kata Liza dalam 2024 Market Outlook, Year Of Wonder, Rabu (28/2/2024).
Efek Pilpres 2024
Liza menerangkan jika IHSG memiliki sentimen dari efek Pilpres 2024. Dia mengatakan meski sudah terdapat pemenang yang diumumkan oleh KPU, masih ada jeda waktu hingga pelantikan Presiden baru dan dibentuknya kabinet yang baru.
Selain itu, terdapat sentimen maju mundurnya ekspektasi kebijakan penurunan suku bunga oleh bank-bank sentral terutama The Fed karena data-data ekonomi yang tidak sesuai harapan.
“Pokoknya kalau data-data ekonomi tidak sesuai sama harapan, mereka masih terus kencang [kebijakan suku bunga],” lanjutnya.
Kemudian ada pula sentimen dari konflik global, di mana terdapat desakan perlindungan perdamaian dan gencatan senjata sebelum Ramadan. Jika konflik Timur Tengah tidak segera diselesaikan maka eskalasi akan semakin meruncing yang akan berimbas pada banyak hal, salah satunya perekonomian global.
NH Korindo memiliki beberapa saham yang menarik untuk dicermati dari setiap sektor. Empat bank besar BBCA, BBRI, BMRI dan BBNI menjadi rekomendasi saham pada sektor perbankan. Kemudian konsumer non siklikal ada ICBP, MYOR, CPIN, dan JFPA, sementara konsumer siklikal ada ERAA dan MAPI.
Sektor kesehatan yaitu KLBF dan SIDO, infrastruktur ada TLKM, MTEL, TOWR, properti yaitu CTRA dan POWN. Kemudian sektor energi yaitu MEDC dan ADRO, industrial yaitu ASII, basic materials yaitu SMGR, ANTM, dan INTP.
Selanjutnya sektor teknologi yaitu GOTO dan transportasi yaitu JSMR dan ASSA.
Sementara itu, Mirae Asset Sekuritas Indonesia masih mempertahankan prediksi IHSG menyentuh level 7.600 di kuartal I/2024 seiring dengan sentimen Pilpres 2024. Pergerakan indeks akan ditopang oleh saham-saham bank besar, telekomunikasi, konsumer siklikal dan non siklikal.
Head of Research Mirae Asset Robertus Hardy mengatakan pihaknya menargetkan IHSG mampu berada di level 7.400 hingga 7.600 di kuartal I/2024. Posisi itu akan terpenuhi jika memenuhi dua faktor yaitu kepastian Pemilu dan kebijakan suku bunga The Fed dan Bank Indonesia.
“Pertama, adanya kepastian pemilu yang saat ini sudah mulai terlihat dari hasil perhitungan cepat atau Quick Count Pilpres 2024 yang menunjukkan unggulnya salah satu paslon, yaitu pasangan Prabowo-Gibran,” kata dia, Selasa (20/2/2024).
Robertus mengatakan tantangan terkait dengan proses pemilu dan upaya dari beberapa kalangan untuk menggugat hasil Pemilu, jadi tentu bukan merupakan sentimen yang baik untuk investor. Hal ini akan terkait dengan meningkatkan ketidakpastian setidaknya 30 hari ke depan.
Faktor kedua yaitu adanya kelonggaran kebijakan moneter oleh bank sentral termasuk Bank Indonesia (BI).
“Kami meyakini situasi ketika Bank Indonesia berpotensi melonggarkan kebijakan moneternya seperti sekarang, mirip dengan pasca krisis finansial global 2008 dan pandemi Covid-19 pada 2020.”
Di antara kedua periode tersebut, ketiga di atas mampu membukukan kinerja positif yang konsisten dan signifikan. Dari sektor barang konsumsi non-siklikal beberapa saham di antaranya adalah UNVR, ICBP, MYOR, AMRT, dari sektor barang konsumsi siklikal ada ACES dan MAPI, serta dari sektor keuangan ada BBRI, BBCA, BMRI, dan BBNI.
Dengan pertimbangan sektor-sektor tersebut dan dengan pertimbangan kinerja operasional dan finansial yang solid, Robert mengatakan rekomendasi saham (stockpick) BBCA, BBRI, HOKI, AMRT, ACES, MAPI, TLKM, ISAT, dan ASII.
Prediksi nilai wajar IHSG juga masih ditetapkan pada 8.100 untuk tahun ini yang mencerminkan valuasi 14 kali P/E ratio dengan prediksi pertumbuhan laba per saham (EPS) 5%-6%.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.