Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Intraco Penta (INTA) Catat Pemesanan Alat Berat Rp1,2 Triliun

PT Intraco Penta Tbk. (INTA) mencatat pemesanan alat berat per Januari 2024 sudah mencapai Rp1,2 triliun.
PT Intraco Penta Tbk. (INTA) mencatat pemesanan alat berat per Januari 2024 sudah mencapai Rp1,2 triliun.
PT Intraco Penta Tbk. (INTA) mencatat pemesanan alat berat per Januari 2024 sudah mencapai Rp1,2 triliun.

Bisnis.com, JAKARTA - PT Intraco Penta Tbk. (INTA) mencatat pemesanan alat berat per Januari 2024 sudah mencapai Rp1,2 triliun. Perseroan pun optimistis kinerja tahun ini dapat bertumbuh. 

Chief Finance Officer INTA Willianto Febriansa mengatakan selama ini perseroan memiliki dua channel pembiayaan penjualan yakni melalui lembaga pembiayaan dan cicilan langsung ke pelanggan. Sayangnya, cicilan langsung tentu tidak memiliki tenor panjang hanya sampai 12 bulan, sedangkan customer membutuhkan pembiayaan yang panjang, seperti 24 bulan atau 36 bulan tenornya.

INTA meyakini pelanggan akan membutuhkan dukungan dari perusahaan pembiayaan. Oleh karena itu, INTA berinisiatif meningkatkan porsi pembiayaan melalui lembaga dimasa yang akan datang.

“Saat ini saja kami sudah mencatat ada rencana pembelian alat berat sekitar Rp1,2 triliun per Januari 2024 dari capex para customer, hal itu tentu membutuhkan dukungan perusahaan pembiayaan di mana peran INTA di sini memberikan kualitas servis sehingga perusahaan pembiayaan lebih percaya diri dalam menyalurkan pembiayaannya,” ujar Willianto dalam Financing Gathering INTA di Jakarta, Rabu (28/2/2024), mengutip keterangan resminya.

Saat ini INTA Group memiliki mitra perusahaan pembiayaan sekitar 30 lembaga dan perseroan masih akan membuka kesempatan bagi lembaga lain yang ingin turut menyalurkan dananya kepada pelanggan INTA.

Secara keseluruhan Willianto Febriansa mengatakan, tahun ini INTA memiliki target pertumbuhan pendapatan sekitar Rp1,3 triliun atau naik 20% dari pendapatan tahun lalu yang sebesar Rp1,1 triliun.

Menurut Willianto Febriansa tahun ini perseroan melihat prospek industri yang lebih baik pasca penurunan pasar industri alat berat sebesar 25% tahun lalu.

“Kami melihat tahun ini akan lebih baik apalagi pemilu sudah selesai sehingga memberikan kepastian bagi dunia usaha," imbuhnya.

Adapun, PT Intraco Penta Tbk (INTA) menggelar kegiatan Financing Gathering dengan mengundang berbagai institusi keuangan baik bank maupun perusahaan leasing.

Kegiatan ini digelar untuk menjalin komunikasi dan kerja sama dengan institusi keuangan terkait potensi dan peluang pembiayaan untuk kredit investasi dan modal kerja untuk konsumen loyal INTA.

INTA menargetkan kegiatan ini akan memberikan solusi dan berdampak positif bagi pertumbuhan bisnis semua pihak baik INTA, institusi keuangan, dan konsumen loyal INTA.

Willianto Febriansa mengatakan INTA memiliki komitmen untuk meningkatkan kerjasama dan kolaborasi dengan institusi keuangan baik perusahaan leasing, bank dan lembaga keuangan lainnya untuk mendukung penjualan alat berat dan spareparts INTA.

Customer kami sudah melakukan perencanaan pembelian barang modal (capex) termasuk pengadaan alat berat untuk alat produksi mereka. Capex ini umumnya bernilai cukup besar sehingga customer membutuhkan dukungan pembiayaan baik dari leasing, bank maupun lembaga lainnya. Kami ingin meningkatkan kerja sama dengan lembaga keuangan yang berpotensi memberikan pembiayaan kepada customer kami, baik dalam bentuk modal kerja maupun kredit investasi,” katanya 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper