Bisnis.com, JAKARTA - Manajer investasi, BNI Asset Management (BNI AM) menggandeng Lembaga Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) resmi meluncurkan Reksa Dana Indeks BNI AM IDX - PEFINDO Prime Bank pada Selasa (27/2/2024).
Plt Direktur Utama BNI-AM Donny Susatio Adjie mengatakan, peluang pasar pada tahun 2024 ini masih positif seiring kembalinya kepercayaan pasar pada keberlanjutan ekonomi Indonesia di tangan pemerintahan yang baru usai Pemilu 2024.
"Hal ini merupakan secercah harapan bagi instrumen investasi berbasis indeks saham yang belakangan semakin diminati oleh para investor ritel di Indonesia. Oleh karena itu hari ini kami menerbitkan produk baru yaitu Reksa Dana BNI AM IDX – PEFINDO Prime Bank," ujar Donny di Jakarta pada Selasa (27/2/2024).
Adapun, pelucuran tersebut sekaligus melengkapi indeks reksa dana hasil kerja sama BNI AM dengan Pefindo sebelumnya, yaitu Reksa Dana BNI-AM Pefindo I-Grade yang telah diluncurkan pada Oktober 2023 lalu.
Seiring dengan peluncuran tersebut, Donny mengatakan, target dana kelolaan (asset under management/AUM) dari kedua indeks reksa dana hasil kerja sama dengan Pefindo itu sebesar Rp100 miliar.
"Kami targetkam minimal tahun ini sekitar Rp100 miliar untuk AUM dari dua produk reksa dana indeks tersebut, dengan berbagai tantangan yang ada di pasar saat ini," jelasnya.
Baca Juga
Dia mengatakan, Reksa Dana BNI-AM IDX – PEFINDO Prime Bank ini mengukur kinerja harga dari 10 saham perbankan yang memiliki peringkat Invesment Grade dengan likuiditas transaksi serta kinerja keuangan yang baik.
Adapun, 10 saham perbankan yang merupakan konstituen IDX-Pefindo Prime Bank di antaranya yaitu BBCA, BBNI, BBRI, BDMN, BMRI, BNGA, BRIS, BTPN, NISP, dan PNBN.
Kepala Divisi Riset Ekonomi Pefindo Suhindarto menambahkan, Indeks PEFINDO i-Grade adalah indeks harga saham yang konstituennya terdiri dari 30 emiten di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang telah mendapatkan peringkat Investment Grade dari Pefindo.
"Faktor-faktor yang menjadi dasar dalam pemilihan konstituen Indeks PEFINDO i-Grade ini meliputi antara lain peringkat Investment Grade dari PEFINDO, aspek legal, kapitalisasi pasar, dan likuiditas,” pungkas Suhindarto.
---------------
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.