Bisnis.com, JAKARTA - Emiten Grup Triputra, PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) menargetkan pertumbuhan pendapatan organik dua digit seiring dengan prospek pertumbuhan penjualan kendaraan sepanjang 2024.
Presiden Direktur Dharma Polimetal Irianto Santoso mengatakan target tersebut sejalan dengan optimisme proyeksi Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) yang menetapkan target penjualan mobil secara wholesale sebanyak 1,1 juta unit pada 2024.
Prospek yang cerah itu juga diikuti dengan proyeksi meningkatnya permintaan kendaraan listrik tahun ini. Seperti yang terlihat dari acara Indonesia International Motor Show (IIMS) 2024 yang dihadiri oleh 53 merek kendaraan dari berbagai negara seperti Jepang, Korea Selatan, China, Jerman, dan lainnya. Acara tersebut berlangsung dari tanggal 15 hingga 25 Februari 2024 di JIExpo, Kemayoran, Jakarta.
Irianto menyatakan bahwa tren pertumbuhan penjualan otomotif pasti akan berdampak pada peningkatan permintaan komponen otomotif yang diproduksi oleh DRMA.
"Ini didukung oleh perkembangan industri kendaraan listrik yang semakin aktif, yang memberikan dampak positif terhadap prospek pendapatan DRMA tahun ini," kata Irianto dikutip dalam keterangan resmi Selasa (27/2/2024).
Lebih lanjut, Irianto yakin bahwa prospek pertumbuhan penjualan kendaraan listrik juga akan menguntungkan bagi DRMA yang telah memasuki segmen kendaraan listrik.
Baca Juga
Dharma Group telah melakukan antisipasi terhadap potensi peningkatan penjualan kendaraan listrik (EV) yang signifikan dengan memperluas produksi ke segmen komponen kendaraan listrik, menjadi pemasok bagi battery pack, battery management system, battery swap, serta menjalin kemitraan dengan industri sepeda motor listrik di Indonesia.
Untuk itu, saat ini DRMA tengah mengembangkan infrastruktur pendukung kendaraan listrik, yakni charging station, baik untuk fast charging maupun slow charging.
Selain itu, DRMA juga sedang menyiapkan BLDC (Brushless Direct Current) yang akan digunakan pada sepeda motor konversi yang dihasilkan oleh Dharma Group maupun pihak lain dan untuk mendukung lokalisasi kebutuhan BLDC di Indonesia.
Demi mewujudkan semua rencana kegiatan di tahun 2024 dan juga untuk mempersiapkan rencana pertumbuhan bisnis ke depan, telah mengalokasikan belanja modal atau capex sekitar Rp300 miliar.