Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mengamankan posisi strategis di PT Vale Indonesia Tbk. (INCO), mulai dari Komisaris Utama hingga CEO, setelah menyepakati akuisisi 14% saham dari total kepemilikan saham INCO.
Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo menyampaikan bahwa holding BUMN pertambangan MIND ID akan memiliki hak untuk menunjuk tiga komisaris, termasuk Komisaris Utama, serta Direktur Utama, dan Direktur SDM Vale Indonesia.
Selain itu, Kartika atau akrab disapa Tiko menyebutkan bahwa Kementerian BUMN juga sepakat bahwa Vale Canada Limited (VCL) akan menunjuk Direktur operasional dan Direktur yang bertanggung jawab atas pengelolaan environmental, social, and governance (ESG).
“Ini menegaskan bahwa kami tetap ingin agar standard ESG yang selama ini menjadi komitmen VCL tetap dipertahankan, termasuk juga praktek pertambangan terbaik yang selama ini sudah ditunjukkan oleh Vale Indonesia,” kata Tiko, Senin (26/2/2024).
Di sisi lain, Menteri BUMN Erick Thohir menuturkan sebagai bagian dari keberlanjutan atas operasional perusahaan, Kementerian BUMN dan MIND ID akan tetap menunjuk Febriany Eddy sebagai Direktur Utama atau Dirut Vale Indonesia setelah kesepakatan divestasi rampung.
“Saudari Febriany Eddy tetap akan menjadi Direktur Utama [Vale Indonesia] mewakili MIND ID,” ujar Erick dalam keterangan tertulis.
Baca Juga
Menurut Erick yang juga menjabat sebagai Ketua Umum PSSI, keberlanjutan merupakan hal penting bagi Vale Indonesia. Oleh karena itu, Erick Thohir meyakini Kementerian BUMN dan VCL memiliki kesamaan komitmen dalam mengelola perseroan ke depan.
Sebagaimana diketahui, MIND ID menyepakati akuisisi saham sebesar 14% dari total kepemilikan saham INCO dengan VCL dan Sumitomo Metal Mining Co., Ltd. (SMM).
Dengan kesepakatan tersebut, MIND ID telah menjadi pemegang saham terbesar Vale Indonesia dengan kepemilikan mencapai 34% saham. Sementara itu, VCL menggenggam 33,88% saham, SMM sebesar 11,48%, dan publik memiliki 20,63%.