Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wall Street Menguat, S&P 500 Catatkan Rekor Penutupan Tertinggi

Indeks S&P 500 di Wall Street mencatatkan rekor penutupan tertinggi pada perdagangan Rabu (7/2/2024), ditopang oleh moncernya laporan pendapatan emiten jumbo.
Karyawan berada di Bursa Efek New York (NYSE) di New York, AS, Senin (27/6/2022). Bloomberg/Michael Nagle
Karyawan berada di Bursa Efek New York (NYSE) di New York, AS, Senin (27/6/2022). Bloomberg/Michael Nagle

Bisnis.com, JAKARTA — Bursa saham Amerika Serikat di Wall Street, New York ditutup menguat pada akhir perdagangan Rabu (7/2/2024), dengan indeks S&P 500 mencatatkan rekor penutupan tertinggi ditopang oleh moncernya laporan pendapatan perusahaan-perusahaan besar Amerika Serikat (AS).

Mengutip Reuters, Kamis (8/2/2023), indeks Dow Jones Industrial Average ditutup naik 0,40% atau 156 poin ke 38.667,36, indeks S&P 500 juga menguat 0,82% atau 40,83 poin ke 4.995,06, dan Nasdaq menanjak 0,95% atau 147,65 poin ke 15.756,64.

Saham Chipotle Mexican Grill (CMG.N) ditutup naik 7,2% setelah melampaui perkiraan analis untuk laba dan penjualan kuartalan karena permintaan yang kuat untuk burrito dan rice bowl.

Saham Ford (F.N) juga naik 6% karena produsen mobil tersebut meningkatkan dividen kuartal pertama dan memutuskan untuk mengurangi investasi pada kapasitas baru untuk kendaraan listrik yang merugi.

Dengan lebih dari separuh perusahaan S&P 500 melaporkan hasil kuartalannya, 81,2% melampaui ekspektasi laba, menurut data LSEG pada hari Selasa.

"Optimisme terhadap laporan keuangan emiten yang lebih baik terus berlanjut dan menjaga pasar dalam jalur positif," kata Michael James, direktur pelaksana perdagangan ekuitas di Wedbush Securities di Los Angeles.

S&P mencatatkan rekor penutupan tertinggi lainnya sementara Nasdaq masih terpaut hampir 2% dari rekor penutupan 16,057.44 yang dicapai pada November 2021.

Di antara 11 sektor S&P 500, sembilan sektor menguat, dipimpin oleh kenaikan 1,4% pada sektor teknologi (.SPLRCT) diikuti oleh sektor konsumen (.SPLRCD) yang naik 1,1%. Sektor yang paling lemah adalah bahan pokok konsumen (.SPLRCS) yang turun 0,08%.

James mencatat bahwa investor telah berjuang melawan "sentimen negatif yang membayangi pasar" karena kekhawatiran terhadap sektor perbankan dan real estat komersial sejak pekan lalu ketika New York Community Bancorp (NYCB.N) melaporkan kerugian mendadak dan memotong dividennya.

“Meningkatnya tingkat kecemasan menjadi hal yang wajar,” katanya, juga menunjuk pada volatilitas di bank-bank regional lainnya. Namun, indeks bank regional KBW (.KRX) mengurangi beberapa kerugian hingga ditutup turun 0,1% setelah jatuh lebih dari 2% pada hari sebelumnya.

Saham New York Community Bancorp rebound pada perdagangan sore dan ditutup naik 6,7%, menghilangkan penurunan awal lebih dari 13%. Ketua eksekutif bank yang baru diangkat, Alessandro DiNello, berjanji untuk mengurangi eksposurnya di sektor real estat komersial yang bermasalah, di mana perusahaan tersebut melakukan penghapusan pinjaman.

Pada hari Minggu, Ketua Fed Jerome Powell mengesampingkan penurunan suku bunga pada bulan Maret, dan sekarang para pedagang mencari petunjuk baru dari pejabat Fed lainnya.

Presiden Fed Minneapolis Neel Kashkari mencatat bahwa ia memperkirakan dua hingga tiga kali penurunan suku bunga tahun ini untuk saat ini, sementara Gubernur Fed Adriana Kugler mengatakan diperlukan lebih banyak jaminan sebelum menurunkan suku bunga.

Sementara itu, Saham Snap (SNAP.N) merosot 34,6%, mencapai level terendah dalam dua bulan setelah meleset dari perkiraan pendapatan triwulanan, karena pemilik Snapchat berjuang bersaing untuk mendapatkan dana periklanan.

Uber (UBER.N) memperkirakan laba inti triwulanan dan pemesanan kotor di atas perkiraan. Namun, sahamnya ditutup naik hanya 0,3% karena menunda pengumuman seputar rencana alokasi modal pada hari investor pada 14 Februari.

Saham Fortinet (FTNT.O) naik 3,8% setelah laba kuartal keempat perusahaan keamanan siber itu mengalahkan perkiraan. Saham Alibaba Group yang tercatat di bursa AS jatuh karena laporan pendapatan kuartalannya yang suram.

Saham VF Corp (VFC.N) merosot 9,7% setelah hasil kuartal ketiga meleset dari ekspektasi, dengan pembuat sepatu Vans juga mengumumkan keluarnya CFO Matt Puckett tahun ini.

Saham Enphase Energy (ENPH.O) melonjak 16.9% karena pembuat inverter surya memperkirakan tingkat inventaris akan normal dan permintaan produknya akan meningkat pada akhir kuartal kedua.

Saham-saham yang naik melebihi jumlah saham-saham yang turun dengan rasio 1,2 banding 1 di NYSE dimana terdapat 409 harga tertinggi baru dan 80 harga terendah baru.

Di Nasdaq, 1.855 saham naik dan 2.452 turun dengan jumlah saham yang menurun melebihi jumlah saham yang naik dengan rasio 1,3 banding 1.

S&P 500 membukukan 79 titik tertinggi baru dalam 52 minggu dan 4 titik terendah baru, sedangkan Nasdaq mencatat 234 titik tertinggi baru dan 144 titik terendah baru.

Di bursa AS, 11,25 miliar lembar saham berpindah tangan dibandingkan dengan rata-rata pergerakan 11,58 miliar dalam 20 sesi terakhir.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ibad Durrohman
Editor : Ibad Durrohman
Sumber : Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper