Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Emiten Minuman Teguk (TGUK) Serap Rp82 Miliar Dana Ipo, Buat Apa?

TGUK menggunakan 60% dana IPO untuk belanja modal yakni pengembangan gerai dan penambahan gerai.
Teguk Indonesia/sesame
Teguk Indonesia/sesame

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten pengelola gerai minuman Teguk, PT Platinum Wahab Nusantara Tbk. (TGUK) melaporkan telah menggunakan dana initial public offering (IPO) sebesar Rp82,74 miliar per akhir Desember 2023. 

Berdasarkan keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (6/2/2024), TGUK meraih hasil bersih IPO sebesar Rp112,17 miliar. Dengan demikian, sisa dana hasil penawaran umum yang dimiliki perseroan mencapai Rp29,43 miliar. 

Manajemen memerinci bahwa dari penggunaan dana sebesar Rp82,74 miliar, TGUK telah menggelontorkan Rp38,3 miliar dana IPO untuk penambahan dan pengembangan gerai beserta food truck. Adapun sisanya Rp44,44 miliar digunakan sebagai modal kerja. 

Realisasi ini sedikit berbeda dengan rencana penggunaan dana menurut prospektus. TGUK sebelumnya mengalokasikan dana IPO untuk penambahan dan pengembangan gerai beserta food truck sebesar Rp67,30 miliar, sementara modal kerja mencapai Rp44,86 miliar. 

Saat resmi melantai di BEI, CEO Teguk Indonesia Maulana Hakim menyampaikan, perusahaan berencana menggunakan 60% dana IPO untuk belanja modal yakni pengembangan gerai dan penambahan gerai. Sisanya, akan digunakan untuk modal kerja perusahaan.

“Dari 60% [dana IPO] itu, sekitar 80% akan digunakan untuk menambah store baru. Anggaran itu lebih kurang sekitar Rp40 miliar,” ujar Maulana. 

Dari sisi kinerja, TGUK membukukan kenaikan pendapatan sebesar 4,29% year-on-year (YoY) menjadi Rp100,12 miliar. Meski mengalami kenaikan, laba bersih perseroan menurun 38,31% YoY menjadi Rp4,15 miliar pada periode tersebut. 

Berdasarkan segmen, pendapatan JPFA ditopang dari penjualan minuman senilai Rp90,92 miliar dan penjualan makanan sebesar Rp9,20 miliar. Sementara itu, penjualan TGUK secara wilayah didominasi di daerah Banten senilai Rp45,83 miliar atau 46% dari total pendapatan. 

Seiring kenaikan pendapatan, beban pokok TGUK naik 26,22% YoY menjadi Rp48,66 miliar dibandingkan kuartal III/2022 sebesar Rp38,55 miliar. Alhasil, perseroan membukukan laba bruto sebesar Rp51,46 miliar atau turun 10,43% YoY. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper