Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Laba Unilever (UNVR) Diprediksi Naik 2023, Dividen Tambah Jumbo?

Analis memprediksi kinerja keuangan Unilever Indonesia (UNVR) bertumbuh. Hal ini pun memperbesar peluang pembagian dividen lebih besar.
Benjie Yap, Presiden Direktur PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR). Analis memprediksi kinerja keuangan Unilever Indonesia (UNVR) bertumbuh. Hal ini pun memperbesar peluang pembagian dividen lebih besar.
Benjie Yap, Presiden Direktur PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR). Analis memprediksi kinerja keuangan Unilever Indonesia (UNVR) bertumbuh. Hal ini pun memperbesar peluang pembagian dividen lebih besar.

Bisnis.com, JAKARTA – PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) akan melaporkan kinerja keuangan pendapatan hingga laba bersih pada hari ini, Rabu (7/2/2024). Analis memprediksi kinerja keuangan UNVR bertumbuh. Hal ini pun memperbesar peluang pembagian dividen lebih besar.

Konsensus analis memprediksi Unilever Indonesia memeroleh pendapatan Rp41,06 triliun pada 2023. Nilai itu turun dari realisasi pada 2022 sebesar Rp41,21 triliun.

Namun, laba bersih Unilever Indonesia pada 2023 diprediksi senilai Rp5,60 triliun. Laba bersih tersebut naik dari realisasi pada 2022 seniai Rp5,36 triliun.

Dari sisi rekomendasi saham UNVR, 19 analis merekomendasikan hold, 5 analis merekomendasikan beli, dan 6 menyarankan jual. Rerata target harga saham UNVR iaah Rp3.615.

Pada perdagangan hari ini pukul 14.24 WIB, saham UNVR naik 0,31% atau 10 poin menjadi Rp3.260. Kapitalisasi pasarnya Rp123,37 triliun dengan valuasi PER 22,27 kali dan PBV 23,11 kali. Saham UNVR naik 5,16% sepekan, tetapi masih turun  7,65% sepanjang 2024.

Sementara itu, Bursa Efek Indonesia (BEI) melakukan perubahan terhadap konstituen pada indeks emiten pembagi dividen dengan yield tinggi atau IDX High Dividend 20, salah satunya UNVR. Periode efektif hasil evaluasi mayor ini berlaku 5 Februari 2024 hingga 4 Februari 2025.

Sejumlah 5 penghuni baru IDX High Dividend 20 adalah PT Barito Pacific Tbk. (BRPT), PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. (ICBP), PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. (INKP), PT Kalbe Farma Tbk. (KLBF), PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. (SMGR), PT Chandra Asri Petrochemical Tbk. (TPIA) dan PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR).

BEI meluncurkan IDX High Dividend 20 sejak 17 Mei 2018. Indeks tersebut berisi 20 saham perusahaan tercatat yang secara rutin membagikan dividen tunai dan memiliki imbal hasil dividen yang cukup besar kepada para pemegang sahamnya.

Daftar saham pada IDX High Dividend 20 ini juga dipilih dengan mempertimbangkan kriteria likuiditas yang baik serta dengan pertimbangan kapitalisasi pasar emiten. Adapun, saham yang menghuni indeks tersebut konsisten membagikan dividen tunai setidaknya selama 3 tahun terakhir.

Dividen Unilever

Terbaru, UNVR membagikan dividen interim senilai Rp63 per saham atau secara total Rp2,40 triliun pada Desember 2023. Dividen interim tersebut turun dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Dalam pengumuman Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), Unilever Indonesia akan membagikan dividen interim Rp63 per saham. Dengan jumlah saham tercatat 38,15 miliar maka total dividen interim yang akan dibagikan oleh UNVR mencapai Rp2,40 triliun.

Tahun lalu, UNVR membagikan dividen interim sebesar Rp69 per saham atau total Rp2,63 triliun (Rp2.632.350.000). Keputusan itu diambil dari rapat direksi pada Jumat, 18 November 2022. Keputusan tersebut juga telah memperoleh persetujuan dari dewan komisaris.

Dividen tersebut diambil dari laba bersih per 30 Juni 2022 yang mencapai Rp3,4 triliun, tumbuh 12,6% secara tahunan dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.

Sementara itu, Unilever melaporkan penurunan laba dan penjualan per kuartal III/2023. Kendati masih mengalami pelemahan, penurunan ini jauh lebih rendah jika dibandingkan capaian paruh tahun ini. 

Berdasarkan laporan keuangan per 30 September 2023, Unilever mengantongi laba bersih sebesar Rp4,18 triliun. Capaian tersebut turun 9,16 persen dibandingkan dengan Januari – September 2022 yang kala itu mencapai Rp4,61 triliun. 

Penurunan laba ini dipicu oleh penurunan pada penjualan bersih sepanjang Januari–September 2023. Selama periode ini, UNVR mengakumulasi penjualan bersih sebesar Rp30,50 triliun atau 3,28 persen lebih rendah daripada kurun yang sama pada 2022 sebesar Rp31,53 triliun. 

Secara rinci, turunnya penjualan perseroan terjadi di seluruh segmen. Segmen home care, misalnya, melemah 4,39% year-on-year (YoY) menjadi Rp19,92 triliun. Adapun segmen makanan dan minuman meraih penjualan Rp10,58 triliun atau turun 1,11% YoY. 

Meski masih bergulat dengan penurunan laba dan penjualan, kinerja UNVR sejatinya telah menunjukkan perbaikan jika dibandingkan semester I/2023. Pada periode ini, laba UNVR tergerus 19,6% sementara penjualan bersih turun 5,5%. 

Jika dikomparasikan secara kuartalan, kinerja UNVR juga menunjukkan pemulihan. Selama periode Juli-September 2023, penjualan bersih mencapai Rp10,2 triliun dengan pertumbuhan penjualan domestik 3,3% quarter-on-quarter (QoQ) dan volume domestik naik 4,3% QoQ.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper