Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemerintah Kantongi Rp11,15 Triliun dari Lelang SBSN Senin (5/2)

Pemerintah mengantongi dana senilai Rp11,15 triliun dari hasil lelang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) pada Senin, (5/2/2024).
Investor mencari informasi penjualan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) melalui salah satu platform mobile banking di Jakarta, Sabtu (25/11/2023). Bisnis/Arief Hermawan P
Investor mencari informasi penjualan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) melalui salah satu platform mobile banking di Jakarta, Sabtu (25/11/2023). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA — Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (DJPPR Kemenkeu) mengantongi dana senilai Rp11,15 triliun dari hasil lelang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) pada Senin, (5/2/2024). Nantinya, dana tersebut digunakan untuk memenuhi sebagian dari target pembiayaan dalam APBN 2024.

Adapun, DJPPR Kemenkeu telah melaksanakan lelang 7 seri SBSN, yakni seri Surat Perbendaharaan Negara-Syariah (SPN-S) dan Project Based Sukuk (PBS), dengan total penawaran masuk sebesar Rp23,64 triliun.

"Total penawaran masuk sebesar Rp23,64 triliun. Sedangkan total nominal yang dimenangkan dari tujuh seri yang ditawarkan tersebut adalah Rp11,15 triliun," tulis DJPPR Kemenkeu Senin, (5/2/2024).

Secara terperinci, seri SPN-S yang dilelang yaitu SPNS05082024 dan SPNS03112024 dengan tingkat kupon diskonto dan jatuh tempo 2024. Seri SPN-S tersebut memiliki alokasi pembelian non-kompetitif maksimal 75% dari seluruh lelang yang dimenangkan.

Sementara itu, seri Project Based Sukuk yang akan dilelang ditawarkan dalam 5 seri yakni PBS032, PBS030, PBS004, PBS039, PBS038.

Tenor Project Based Sukuk yang ditawarkan pun beragam mulai dari 2 tahun hingga 25 tahun, dan tingkat kupon mulai dari 4,87% sampai 6,87%. Seri PBS memiliki alokasi pembelian non-kompetitif maksimal 30% dari seluruh lelang yang dimenangkan.

Adapun, seri PBS032 yang jatuh tempo 15 Juli 2026 dengan tingkat kupon 4,87% mendapatkan penawaran tertinggi dari investor sebesar Rp9,21 triliun, sedangkan nominal yang dimenangkan sebesar Rp5,80 triliun.

Penawaran tertinggi kedua jatuh pada PBS030 sebesar Rp3,74 triliun, tingkat kuponnya 5,87% dan jatuh tempo pada 2028. Diikuti seri PBS038 dengan tingkat kupon 6,87%, penawaran masuk sebesar Rp2,31 triliun.

Sementara itu seri SPNS05082024 dan SPNS03112024 mendapatkan penawaran masuk masing-masing Rp2,02 triliun dan Rp4,83 triliun. Keduanya memiliki tingkat kupon diskonto.

Sebagai informasi, elang SBSN dilaksanakan dengan menggunakan sistem pelelangan yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia sebagai Agen Lelang SBSN. Lelang bersifat terbuka (open auction) dan menggunakan metode harga beragam (multiple price).

Pada prinsipnya, semua pihak, baik investor individu maupun institusi, dapat menyampaikan penawaran pembelian (bids) dalam lelang. Namun dalam pelaksanaannya, penyampaian penawaran pembelian harus melalui Dealer Utama yang telah mendapat persetujuan dari Kementerian Keuangan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rizqi Rajendra
Editor : Ibad Durrohman
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper