Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah sebesar 0,55% dan turun menuju level 7.198,61 pada, Senin (5/2/2024). Penurunan ini terjadi usai Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang 2023.
Berdasarkan data RTI Business, IHSG terkoreksi 0,55% atau 40,17 poin ke 7.198,61. Sepanjang hari ini, IHSG dibuka di posisi 7.239,05 dan mencapai level tertingginya 7.254,08.
Tercatat, sebanyak 200 saham menguat, 335 saham melemah, dan 231 saham bergerak di tempat. Adapun kapitalisasi pasar atau market cap berada pada level Rp11.458,12 triliun.
Dari jajaran saham berkapitalisasi pasar jumbo atau big cap, terpantau saham PT Barito Renewable Energy Tbk. (BREN) masih menguat 4,55% ke Rp5.175 dan saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) meningkat 2,25% menuju Rp6.825 per lembar.
Sementara itu, saham PT Astra International Tbk. (ASII) membukukan penurunan sebesar 2,82% menuju posisi Rp5.175 per saham. Posisi ini diikuti saham PT Chandra Asri Petrochemical Tbk. (TPIA) yang juga menurun sebesar 1,37% ke level Rp5.400.
Adapun saham top gainers pada hari ini dihuni oleh PT Maja Agung Latexindo Tbk. (SURI) yang melesat 24,32% ke level Rp690. Posisi ini disusul saham PT Pulau Subur Tbk. (PTPS) dengan kenaikan sebesar 18,03% menuju Rp288.
Baca Juga
Di sisi lain, penghuni saham paling boncos atau top losers adalah PT Lupromax Pelumas Indonesia Tbk. (LMAZ) yang merosot 10% ke level Rp153. Sementara itu, saham PT Widiant Jaya Krenindo Tbk. (WIDI) menurun 8,11% menuju posisi Rp34.
Di sisi lain, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan mengalami penguatan setelah rilis data Produk Domestik Bruto (PDB) RI. Sejumlah saham sektor komoditas seperti ANTM, INCO hingga ADRO direkomendasikan analis.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia untuk keseluruhan tahun 2023 sebesar 5,05% year-on-year (yoy). Namun, pertumbuhan ekonomi tahun 2023 ini melambat dibandingkan pertumbuhan ekonomi sepanjang 2022 di angka 5,31%.
Head of Research NH Korindo Sekuritas Liza Camelia Suryanata mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi sepanjang tahun 2023 juga terbilang cemerlang di angka 5,05%, atau sedikit di atas ekspektasi yakni 5,0%.
Menurutnya, Indonesia menjadi salah satu dari sedikit negara yang mampu menorehkan prestasi pertumbuhan ekonomi di atas 5% di era perlambatan ekonomi dan rawan resesi.
Terkait dampak ke IHSG, dia menyarankan investor untuk mencermati ke mana arah pasar saham bergerak. Seiring dengan rilis rapor PDB Indonesia kuartal IV/2023 di 5,04%, berpeluang mampu menopang IHSG di kala tengah uji support MA20 dan upper wedge level 7.200 saat ini.
“Apakah langsung membalikkan arah pergerakan market menembus resistance 7.250-7.280 dan kembali ke titik all-time-high 7.400? Rekomendasi saya average up accordingly,” ujar Liza.