Bisnis.com, JAKARTA -- PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) mencatatkan penurunan kas dan setara kas dengan keluarnya Tokopedia dari laporan keuangan GOTO. Kas tersebut turun menjadi Rp17,69 triliun akibat hilangnya Tokopedia dalam laporan keuangan.
Dalam laporan keuangan proforma kuartal III/2023 sebelum penyesuaian dan eliminasi, GOTO menyebut kas dan setara kas GOTO dapat berkurang menjadi Rp17,69 triliun setelah keluarnya Tokopedia. Sementara itu, dalam laporan keuangan resmi GOTO yang dipublikasikan untuk kuartal III/2023, GOTO sebelumnya mencatatkan arus kas dan setara kas sebesar Rp24,6 triliun.
Arus kas dan setara kas tersebut tergerus Rp6,92 triliun pada kuartal III/2023 apabila mengeluarkan Tokopedia.
Keluarnya Tokopedia dari laporan keuangan ini juga turut membuat jumlah aset lancar GOTO menjadi berkurang dari Rp31,04 triliun pada laporan kuartal III/2023, menjadi Rp21,56 triliun pada laporan keuangan proforma GOTO kuartal III/2023.
Begitu pula dengan liabilitas GOTO yang berkurang akibat keluarnya Tokopedia dari laporan keuangan GOTO. Liabilitas GOTO berkurang menjadi Rp9,58 triliun, dari sebelumnya Rp16,03 triliun.
Sementara itu, ekuitas GOTO berkurang dari Rp116 triliun pada laporan kuartal III/2023, menjadi Rp111,26 triliun pada laporan keuangan proforma kuartal III/2023.
Baca Juga
Secara kinerja laba-rugi, pada kuartal III/2023, GOTO mencatatkan rugi sebesar Rp9,5 triliun, atau turun 53% secara tahunan atau year on year dari Rp20,32 triliun. Penurunan rugi bersih GOTO disebabkan kinerja pendapatan yang mengalami kenaikan.
Apabila melihat kinerja proforma kuartal III/2023 tanpa Tokopedia sebelum penyesuaian dan eliminasi, GOTO mencatatkan rugi bersih Rp6,67 triliun atau turun dibandingkan angka yang tercatat di laporan keuangan resmi.
Emiten teknologi itu tercatat mencetak pendapatan bersih GOTO yang meningkat menjadi Rp10,5 triliun pada 9 bulan 2023, naik 31,9% dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp8 triliun.
Sejalan dengan turunnya laba bersih akibat hilangnya Tokopedia, pendapatan proforma GOTO kuartal III/2023 sebelum penyesuaian dan eliminasi adalah sebesar Rp6,11 triliun.
Perlu diingat, laporan keuangan proforma tidak dihitung menggunakan prinsip akuntansi yang umum diterima. Sebuah perusahaan dapat menyajikan laporan keuangan proforma untuk memberi tahu investor mengenai penilaian internal mereka terhadap hasil keuangan perusahaan.
Selain itu, laporan keuangan proforma yang dikeluarkan GOTO ini bertujuan untuk memenuhi POJK 17/2020 yang mengatakan perusahaan terbuka wajib mengumumkan informasi pengaruh transaksi pembelian atau penjualan saham yang menyebabkan perusahaan terbuka memperoleh atau kehilangan pengendalian atas perusahaan. Informasi tersebut disajikan dalam informasi keuangan proforma yang dikaji oleh akuntan.
------------------
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.