Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Ada Risiko Koreksi, Saham ASII dan BBNI Masuk Rekomendasi

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih berisiko mengalami koreksi pada perdagangan hari ini, Senin (29/1/2024). Saham BBNI dan ASII masuk rekomendasi beli.
Karyawati beraktivitas di dekat layar pergerakan saham pada salah satu perusahaan sekuritas di Jakarta, Senin (16/10/2023). Bisnis/Arief Hermawan P
Karyawati beraktivitas di dekat layar pergerakan saham pada salah satu perusahaan sekuritas di Jakarta, Senin (16/10/2023). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih berisiko mengalami koreksi pada perdagangan hari ini, Senin (29/1/2024).

Analis RHB Sekuritas Muhammad Wafi mengatakan secara teknikal IHSG terlihat mengalami koreksi dan breakdown support garis MA50 disertai volume.

“Meski berpeluang melakukan rebound (pullback), namun selama bertahan dibawah garis MA50 maka berpeluang untuk kembali melakukan koreksi dan menguji support garis MA100,” sebutnya dalam riset harian, Senin (29/1/2024).

Dia menambahkan bila IHSG mampu breakout garis MA50 maka berpeluang untuk menguji resistance garis MA20 dan kembali melanjutkan fase bullish-nya. Adapun range pergerakan IHSG saat ini berada dikisaran 7.100 hingga 7.250.

Sekalipun rawan koreksi, Wafi melihat ada peluang pada saham Astra International (ASII) terlihat melakukan rebound dengan tweezer bottom candle untuk menguji resistance garis MA5. Jika mampu breakout resistance garis MA5 maka berpeluang untuk kembali rebound dan menguji resistance garis MA20 sekaligus resistance bearish channel-nya.

“Beli saham ASII jika breakout Rp5.150 dengan target jual di Rp5.400 hingga Rp5.625,” sebutnya.

Wafi juga merekomendasikan saham Bank Negara Indonesia (BBNI) terlihat melakukan rebound dari support garis MA50 untuk menguji resistance garis MA5. Jika mampu breakout resistance garis MA5 maka berpeluang untuk kembali rebound dan menguji resistance garis MA20 sekaligus resistance bearish channel-nya.

“Beli jika breakout 5475 dengan target jual di Rp5.600 hingga Rp5.750,” sebutnya.

-------------

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Pandu Gumilar
Editor : Pandu Gumilar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper