Bisnis.com, JAKARTA — Emiten pertambangan nikel, PT Vale Indonesia Tbk. (INCO) melaporkan capaian produksi nikel dalam matte 70.728 ton pada 2023. Volume itu meningkat dibandingkan dengan periode 2021-2022.
Febriany Eddy, CEO dan Presiden Direktur Vale Indonesia, menyampaikan INCO mengumumkan pencapaian produksinya sebesar 70.728 metrik ton pada 2023, naik 18% dari realisasi pada 2022 sejumlah 60.090 ton.
“Kami sangat bersyukur dengan pencapaian ini. Meskipun menghadapi berbagai tantangan di sepanjang tahun, kami berhasil melampaui target produksi untuk tahun 2023. Ini tentu saja merupakan bukti dari dedikasi, komitmen, dan semangat kolaborasi yang tinggi dari seluruh karyawan di Perseroan”, ujar Febriany dalam keterangan resmi, Senin (29/1/2024).
Produksi nikel INCO pada kuartal IV/2023 mencapai 19.084 ton nikel dalam matte, atau sekitar 6% dan 18% lebih tinggi dibandingkan dengan volume produksi yang dicatat masing-masing pada kuartal III/2023 sebesar 17.953 ton dan kuartal IV/2022 sebesar 16.183 ton.
Menurut Febriany, kenaikan produksi nike INCO merupakan hasil dari strategi pemeliharaan yang efektif serta peningkatan kinerja di area tambang dan pabrik sepanjang tahun, yang mendorong produksi lebih tinggi dari triwulan ke triwulan pada tahun 2023.
Berdasarkan catatan Bisnis, produksi INCO pada 2023 menjadi yang tertinggi dalam 2 tahun terakhir, yakni 2022 sebanyak 60.090 ton dan 2021 sejumlah 65.388 ton. Pada 2020, produksi nikel INCO mencapai 72.237 ton.
Baca Juga
Divestasi Saham INCO
Sementara itu, INCO menargetkan divestasi saham ke Holding BUMN Tambang MIND ID rampung pada 2024.
Filia Alanda, Corporate Secretary INCO, menuturkan bahwa pihak Kementerian Energi & Sumber Daya Mineral (ESDM) sudah menyampaikan kepada INCO tentang pentingnya segera menyelesaikan proses divestasi.
"Proses divestasi tersebut sebagai salah satu prasyarat untuk mendapatkan perpanjangan Kontrak Karya KK dalam bentuk izin usaha pertambangan khusus (IUPK) dan memberikan kepastian bagi investasi Vale Indonesia," paparnya dalam keterangan tertulis, Kamis (18/1/2024).
Terkait rencana divestasi, sebelumnya telah disampaikan INCO pada 20 November 2023. INCO bersama Vale Canada Limited (VCL), PT Mineral Industri Indonesia (Persero) atau MIND ID, dan Sumitomo Metal Mining Co., Ltd ( SMM) telah menandatangani Perjanjian Induk Divestasi.
Di dalam perjanjian tersebut diatur bahwa VCL dan SMM akan mengalihkan kepemilikan sahamnya secara proporsional di INCO sekitar 14% kepada MIND ID. Transaksi diharapkan selesai pada tahun 2024.
"Hingga saat ini, negosiasi masih berlangsung di tataran pemegang saham dan INCO berkomitmen untuk mendukung penyelesaian proses divestasi dalam waktu yang ditargetkan," kata Filia Alanda
Divestasi ini merupakan persyaratan perpanjangan KK menjadi IUPK. Perseroan telah mengajukan permohonan IUPK pada April 2023 sebagai bentuk perpanjangan KK yang akan berakhir pada Desember 2025.
Saat ini, KESDM masih mengevaluasi permohonan perseroan serta dokumen pendukungnya. Proses divestasi saat ini terus berjalan di level pemegang saham mayoritas dan INCO berkomitmen untuk terus mendukung proses tersebut sebagai bagian dalam penerbitan IUPK tersebut.
Di sisi lain, saat ini kegiatan operasional INCO masih berjalan secara normal dan tidak ada dampak atas proses divestasi terhadap kegiatan operasional.