Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rupiah Dibuka Melemah Tertekan Penguatan Dolar AS

Rupiah dibuka melemah ke posisi Rp15.655 di hadapan dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan hari ini, Selasa, (23/1/2024).
Pegawai merapikan uang Rupiah di kantor cabang BNI, Jakarta, Rabu (28/9/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha
Pegawai merapikan uang Rupiah di kantor cabang BNI, Jakarta, Rabu (28/9/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - Mata uang rupiah dibuka melemah ke posisi Rp15.655 di hadapan dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan hari ini, Selasa, (23/1/2024). Adapun, mata uang kawasan Asia terpantau bervariasi, namun dolar AS menguat pagi ini.

Berdasarkan data Bloomberg pukul 09.05 WIB, mata uang rupiah dibuka melemah 0,12% atau 19 poin ke level Rp15.655 per dolar AS. Sementara itu, indeks mata uang Negeri Paman Sam terpantau naik 0,03% ke posisi 103,36.  

Pada pagi ini, mata uang kawasan Asia yang kebal terhadap dolar AS yaitu dolar Taiwan menguat 0,09%, won Korea naik 0,14%, yuan China menguat 0,05%, dan rupee India naik 0,07%.

Sementara itu, mata uang Asia yang lesu terhadap dolar AS misalnya, yen Jepang turun 0,03%, dolar Hongkong turun 0,02%, peso Filipina turun 0,17%, ringgit Malaysia melemah 0,14%, dan dolar Singapura stagnan. 

Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi memprediksi pada perdagangan hari ini Selasa (23/1/2024), mata uang rupiah fluktuatif, tetapi ditutup melemah direntang Rp15.610- Rp15.660 per dolar AS.

"Faktor penekan rupiah salah satunya CME Fedwatch menunjukkan pasar saat ini memperkirakan adanya peluang lebih besar bahwa The Fed akan mempertahankan suku bunga stabil pada bulan Maret, dibandingkan dengan ekspektasi awal untuk penurunan suku bunga," paparnya dalam publikasi riset dikutip Selasa, (23/1/2024).

Adapun, Alat CME Fedwatch menunjukkan peluang sebesar 52,9% bagi The Fed untuk mempertahankan suku bunga tetap stabil, naik tajam dari peluang 19% yang terlihat pada minggu lalu. Pasar juga memperkirakan peluang sebesar 46,2% untuk pemotongan sebesar 25 basis poin, turun tajam dari peluang 76,3% yang terlihat pada minggu lalu. 

Sederet data penting perekonomian AS akan dirilis minggu ini. Data PDB kuartal IV akan dirilis pada hari Kamis, sedangkan data indeks harga PCE – yang merupakan ukuran inflasi pilihan The Fed – akan dirilis pada hari Jumat. Kedua data ekonomi tersebut diperkirakan akan menjadi faktor dalam rencana suku bunga The Fed tahun ini. 

Sementara itu dari dalam negeri, pemerintah membidik investasi  senilai Rp77,5 triliun di 20 Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) pada tahun 2024, naik 17,4% dibanding capaian tahun 2023 senilai Rp66 triliun. Sepanjang tahun 2023 lalu, investasi di KEK menyerap 57.005  tenaga kerja  Sementara di 2024 ditargetkan mampu menyerap 38.227 tenaga kerja. 

Secara kumulatif sejak 2015 hingga 2023, investasi di KEK telah menyerap investasi sebesar Rp177,5 triliun dan menyerap tenaga kerja sebanyak 117.492 orang, dengan jumlah pelaku usaha industri sebanyak 331 perusahaan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rizqi Rajendra
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper