Bisnis.com, JAKARTA – Emiten konstruksi BUMN, PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (WSKT) akan menggelar empat Rapat Umum Pemegang Obligasi (RUPO) pada Februari mendatang.
Berdasarkan keterbukaan informasi, dikutip Selasa (23/1/2024) perseroan mengagendakan RUPO untuk Obligasi Berkelanjutan III Waskita Karya Tahap IV Tahun 2019 dan Obligasi Berkelanjutan III Waskita Karya Tahap III Tahun 2018 pada 21 Februari 2024 di Jakarta.
Sementara itu, rapat Obligasi Berkelanjutan III Waskita Karya Tahap II Tahun 2018 dan Obligasi Berkelanjutan IV Waskita Karya Tahap I Tahun 2020 digelar pada 22 Februari.
Sebelumnya, Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo menyatakan bahwa upaya restrukturisasi, yang diupayakan Waskita merupakan solusi terbaik bagi seluruh pihak.
Kartika atau akrab disapa Tiko menjelaskan bahwa pemerintah selaku pemegang saham Waskita telah memberikan upaya terbaik dalam menyelesaikan sengkarut utang BUMN Karya tersebut. Salah satunya dengan Penyertaan Modal Negara (PMN) melalui PT Hutama Karya.
“Kami sudah injeksi Rp7 triliun dulu, plus sekarang Rp12 triliun plus ada penjaminan. Ini pemegang saham sudah full effort,” ujar Tiko di Jakarta, Sabtu (30/12/2023).
Baca Juga
Menurutnya, salah satu ganjalan terbesar dalam upaya restrukturisasi Waskita adalah meraih persetujuan dari pemegang obligasi. Oleh karena itu, dengan segala upaya yang telah dilakukan pemerintah, obligor WSKT diharapkan dapat menerima usulan restrukturisasi tersebut.
Sementara itu, mayoritas kreditur perbankan atau 95% dari nilai outstanding utang bank senilai Rp25,05 triliun telah menyetujui skema restrukturisasi yang diusulkan oleh Waskita Karya.
“Untuk para pemegang obligasi, kita share burden. Tidak mungkin pemerintah sudah full effort, kreditur sudah mau mengalah, masa pemegang obligasi tidak mau mengalah,” tuturnya.
Tiko juga menyatakan bahwa langkah restrukturisasi yang diusulkan Waskita Karya merupakan satu-satunya solusi agar semua pihak terselamatkan. Pasalnya, jika perusahaan dipaksa membayar utang obligasi, maka tidak menutup kemungkinan Waskita bakal kolaps.
“Ini niat kami baik untuk restrukturisasi supaya semua selamat. Kalau dipaksa bayar sekarang obligasi, ya nggak selamat semua. Cash flow habis ya tidak ada uang untuk bekerja,” kata Tiko.