Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Komoditas Hari Ini (10/1): CPO Menghijau, Batu Bara Memanas

Harga batu bara dan CPO pada perdagangan Rabu (9/1/2024) kompak mengalami penguatan beberapa hari berturut-turut.
Pekerja menata kelapa sawit, bahan baku CPO, saat panen di kawasan Kemang, Kabupaten Bogor, Minggu (30/8/2020)/Arief Hermawan P
Pekerja menata kelapa sawit, bahan baku CPO, saat panen di kawasan Kemang, Kabupaten Bogor, Minggu (30/8/2020)/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA - Harga komoditas batu bara telah mengalami penguatan selama lima hari berturut-turut. Harga crude palm oil (CPO) juga menguat empat hari berturut-turut didukung oleh minyak saingannya dan jelang rilis data MPOB (Malaysian Palm Oil Board).

Berdasarkan data Bloomberg pada Selasa (9/1/2024) harga batu bara berjangka kontrak Januari 2024 di ICE Newcastle ditutup menguat 2,77% atau 3,65 poin ke posisi US$135.65 per metrik ton. 

Kemudian, kontrak pengiriman Februari 2024 menguat sebesar 3,43% atau 4,45 poin ke level US$134,20 per metrik ton. 

Mengutip Reuters, Rusia telah mencabut bea keluar yang terkait dengan nilai tukar rubel terhadap sebagian besar ekspor batu bara. Bea ekspor yang diberlakukan pada sejumlah barang pada Oktober 2023 dan diperkirakan akan berlangsung hingga akhir 2024 akan dihapus untuk ekspor batu bara termal, kokas, dan antrasit. 

Rusia memberlakukan bea tersebut sebagai cara untuk meningkatkan pendapatan pada saat belanja militer meningkat dan ketika produsen meningkatkan ekspor karena lemahnya nilai tukar rubel.

Pada tahun lalu, ekspor batu bara Rusia telah mencapai 220 juta metrik ton, yakni sekitar setengahnya dijual ke China. 

Berpindah ke Eropa, wilayah ini lebih banyak menghasilkan listrik dari tenaga angin dibandingkan batu bara, untuk pertama kalinya pada kuartal terakhir 2023. 

Menurut lembaga think tank Ember, perusahaan utilitas di Eropa menghasilkan rekor 193 terawatt hour (TWh) listrik dari pembangkit listrik tenaga angin pada periode Oktober hingga Desember 2023 dibandingkan dengan 184 TWh dari pembangkit listrik tenaga batu bara.

Meskipun tambahan kapasitas pembangkit listrik tenaga angin diperkirakan terjadi di seluruh Eropa pada 2024 dan seterusnya, prospek pembangkit listrik tenaga batu bara masih belum jelas. 

Sebelumnya, setiap negara meningkatkan pemanfaatan batu bara sebagai pembangkit listrik dalam bulan-bulan terakhir 2023 lantaran permintaan untuk pemanas meningkat. 

Ke depannya, momentum ekonomi secara keseluruhan juga dinilai menjadi faktor penentu seberapa banyak batu bara yang digunakan dalam pembangkit listrik di setiap negara.

Jika aktivitas manufaktur tumbuh pada 2024, konsumsi listrik secara keseluruhan akan naik, mendorong perusahaan pembangkit listrik untuk meningkatkan produksi dari sumber energi fosil selain energi terbarukan. 

Namun, jika aktivitas industri tetap rendah pada 2024, permintaan energi akan tetap di bawah puncak sebelumnya, memungkinkan peningkatan proporsi listrik bersih dalam bauran pembangkitan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Halaman
  1. 1
  2. 2
Sumber : Bloomberg, Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper