Bisnis.com, JAKARTA – PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (WSKT) telah menuntaskan dua proyek, yakni Jalan Tol Serpong-Cinere seksi 2 ruas Pamulang-Cinere dan Bendungan Karian, Banten. Kedua proyek ini diresmikan Presiden Joko Widodo pada Senin (8/1/2024).
Terkait dengan proyek Jalan Tol Serpong-Cinere, Direktur Operasi II WSKT Dhetik Ariyanto menjelaskan bahwa ruas seksi 2 tersebut merupakan lanjutan seksi 1 Tol Serpong-Cinere.
Adapun, seksi 1 Jalan Tol Serpong-Cinere dengan panjang mencapai 6,56 km ini sudah beroperasi sejak April 2021. Dengan tambahan 3,57 km yang tersambung, total Jalan Tol Serpong- Cinere yang telah beroperasi menjadi 10,13 km.
“Jalan Tol Serpong-Cinere juga terkoneksi dengan Jalan Tol Kunciran-Serpong, Jalan Tol Cengkareng- Batuceper-Kunciran dan Jalan Tol Cinere-Jagorawi Seksi 3B Ruas Krukut-Limo yang sebelumnya sudah difungsionalkan sejak arus mudik libur Natal 2023 dan Tahun Baru 2024,” tutur Dhetik dalam keterangan tertulis, Selasa (9/1/2024).
Jalan Tol Cinere-Jagorawi yang merupakan bagian dari Jalan Tol JORR 2 Wilayah Barat menjadi alternatif untuk menuju Bandara Soekarno-Hatta Cengkareng, Banten.
Dengan demikian, pengguna jalan yang tinggal di sekitar Jabotabek dapat menghindari kepadatan di Jalan Tol Sedyatmo, yang merupakan akses utama dari Jalan Tol JORR 1 dan Jalan Tol Dalam Kota, baik dari arah Tanjung Priok maupun arah Cawang.
Baca Juga
“Dengan waktu tempuh sekitar 20-30 menit dari Cimanggis, Jalan Tol ini dapat menjadi alternatif bagi masyarakat Bogor dan Depok untuk menuju Bandara Soekarno Hatta tanpa harus melewati Jalan Tol JORR 1 dan Tol Dalam Kota,” kata Dhetik.
Sementara itu, terkait peresmian Bendungan Karian, Direktur Utama WSKT Muhammad Hanugroho menyampaikan bahwa proyek tersebut merupakan bendungan terbesar ketiga di Indonesia dan menjadi langkah positif bagi pemerintah untuk mengelola air dan energi.
Bendungan Karian, yang masuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN), digarap dengan dana hibah dari Economic Development Cooperation Fund (EDCF) Korea Selatan dan APBN.
“Bendungan Karian merupakan salah satu PSN dan menjadi bendungan terbesar ketiga di Indonesia setelah Bendungan Jatiluhur dan Bendungan Jatigede,” kata Hanugroho.
Bendungan Karian tercatat memiliki area genangan 1.773 hektare dengan daya tampung bruto sebesar 314,7 juta meter kubik dan daya tampung efektif sebesar 207,48 juta meter kubik.
Manfaat lain dari bendungan ini, antara lain, menjadi suplesi untuk daerah irigasi Ciujung seluas 22.000 Ha, penyedia air baku untuk Kabupaten Lebak, Kota dan Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang Selatan dan Provinsi DKI Jakarta sebesar 9,1 m³/detik.
“Bendungan Karian juga bermanfaat sebagai pengendali banjir dengan kemampuan reduksi sebesar 657,5 m³/detik serta berpotensi menjadi pembangkit energi listrik tenaga mikrohidro [PLTMH] sebesar 1,8 MW,” kata Hanugroho atau akrab disapa Oho.
Sebagai informasi, proyek dengan total nilai investasi sebesar Rp1,8 triliun ini dikerjakan secara joint operation bersama DAELIM asa Korea Selatan dengan porsi 51%. Perinciannya, Waskita Karya 22% dan Wijaya Karya 27%, sehingga WSKT memiliki porsi Rp396 miliar.