Bisnis.com, JAKARTA – PT Astra International Tbk. (ASII) buka-bukaan terkait dengan nasib PT Astra Daihatsu Motor alias Daihatsu Indonesia di tengah skandal keselamatan yang membayangi Daihatsu Motor Co., Ltd. di Jepang.
Wakil Presiden Direktur ASII Erlan Krisnaring Cahyono memastikan bahwa seluruh kendaraan yang diproduksi oleh PT Astra Daihatsu Motor (ADM) tidak memiliki masalah kualitas ataupun keselamatan seperti yang terjadi dengan Daihatsu Motor Co., Ltd.
Diketahui ASII merupakan pemegang 31,87% saham ADM, sedangkan sisanya dimiliki oleh Daihatsu Motor Co., Ltd. dan Toyota Tsusho Corporation. Dengan demikian, ADM bukan perusahaan terkendali Astra International.
“Kami bersama prinsipal telah memastikan bahwa semua kendaraan Daihatsu yang diproduksi, didistribusi, dan dipasarkan di Indonesia tidak memiliki masalah kualitas, keselamatan, dan memenuhi regulasi yang berlaku dan beroperasi secara normal sesuai dengan rencana produksi,” ujarnya dalam keterbukaan informasi, Kamis (4/1/2024).
Dia pun menyatakan bahwa produksi dan distribusi kendaraan Daihatsu di Indonesia akan tetap berjalan normal. Demikian pula dengan ekspor yang telah dimulai kembali sejak 26 Desember 2023 setelah mendapatkan konfirmasi dari otoritas sebagian besar negara tujuan ekspor.
Menurutnya, ADM juga telah memenuhi regulasi yang berlaku di negara tujuan ekspor tersebut. Adapun pengiriman ekspor telah dilakukan secara bertahap ke lebih 60 negara tujuan.
Baca Juga
Sebagaimana diketahui, Daihatsu Motor Co., Ltd. telah menghentikan aktivitas produksi pada 26 Desember 2023 hingga Januari 2024 sebagai imbas dari terbongkarnya kasus manipulasi uji tabrak. Hal ini pun berdampak pada kendaraan yang diproduksi di Jepang dan luar negeri.
Tak hanya bagi Daihatsu, penyetopan tersebut juga bakal berimbas ke merek lain seperti Toyota Motor Corp., Mazda Motor Corp. dan Subaru Corp. yang mayoritas dipasok oleh Daihatsu.
Perusahaan berdalih, penghentian produksi ini dilakukan agar Daihatsu bisa lebih fokus mengikuti investigasi dan menyiapkan kompensasi untuk konsumen.
“Kami berjanji memberikan kompensasi kepada 423 perusahaan yang kami pasok langsung,” kata juru bicara Daihatsu dilansir Bloomberg, akhir tahun lalu.
Daihatsu terbukti melakukan manipulasi standar keselamatan dengan pemangku kebijakan. Penyelidikan yang dilakukan oleh otoritas terkait menemukan adanya sejumlah kecurangan dalam proses produksi korporasi asal Jepang itu.
Dalam investigasi yang dilakukan oleh pihak independen, ditemukan 174 kasus baru di 25 item pengujian. Laporan itu mencatat adanya kejanggalan pada 64 model dan tiga mesin.