Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini berpeluang melanjutkan koreksi, mengikuti laju bursa AS di Wall Street setelah rilis risalah The Fed.
Analis Teknikal RHB Sekuritas Indonesia Muhammad Wafi mengatakan IHSG terlihat melakukan koreksi dan breakdown support garis MA5 disertai volume. Selama bertahan diatas garis MA5, maka IHSG berpeluang untuk kembali melakukan koreksi untuk menguji support garis MA20 sekaligus support bullish channel-nya.
“Namun jika kembali rebound dan breakout garis MA5, IHSG berpeluang untuk kembali membuat Higher High [HH] level dan melanjutkan fase bullish-nya. kisaran pergerakan IHSG saat ini berada di rentang 7.200 hingga 7.300,” tulis Wafi dalam risetnya, Kamis (4/1/2024).
Wafi menjelaskan sektor yang saat ini masih menunjukkan momentum positif ada pada sektor non-cyclical, cyclical, transpotasi, kesehatan, properti, dan industrial.
Lebih lanjut, sektor yang masih menunjukkan momentum negatif ada pada sektor financials. basic material, dan infrastruktur. Adapun sektor yang menunjukkan mulai terbatasnya momentum positif adalah sektor energi termasuk saham ADRO, PTBA, PGAS, dan AKRA.
Selanjutnya, sektor yang menunjukkan mulai terbatasnya momentum negatif adalah sektor teknologi seperti GOTO, EMTK, DCII, dan BUKA. Investor disarankan agar mengurangi kepemilikan di sektor yang secara momentum negatif dan menambah kepemilikan pada sektor yang secara momentum positif.
Baca Juga
“Untuk sektor yang secara momentum sudah bottom dapat melakukan strategi akumulasi secara berkala,” jelas Wafi.
Rekomendasi saham RHB Sekuritas untuk perdagangan hari ini:
INKP (8.475) : Shariah-Compliant
Call: BUY
Outlook: Maintained Above 8.250
Levels: 8.900, 9.600
Exit: Below 8.100
ARTO (3.160)
Call: BUY
Outlook: Breakout 3.090
Levels: 3.500, 3.860
Exit: Below 2.860
BRMS (177) : Shariah-Compliant
Call: BUY
Outlook: Breakout 175
Levels: 193, 208
Exit: Below 168
SRTG (1700) : Shariah-Compliant
Call: BUY
Outlook: Breakout 1.675
Levels: 1.820, 1.990
Exit: Below 1.605
_____________________
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.