Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rupiah Dibuka Lesu ke Rp15.438, Dolar AS Alami Tahun Terburuk sejak 2020

Nilai tukar rupiah hari ini dibuka melemah 0,13% atau 20,5 poin ke level Rp15.438 per dolar AS, setelah parkir di zona hijau kemarin
Potret wajah Mantan Presiden Sukarno dalam uang lembar Rp100.000 yang berjejer. - Bloomberg/Brent Lewin
Potret wajah Mantan Presiden Sukarno dalam uang lembar Rp100.000 yang berjejer. - Bloomberg/Brent Lewin

Bisnis.com, JAKARTA — Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dibuka melemah ke level Rp15.438 per dolar AS. Sejumlah mata uang Asia terpantau bervariasi, namun dolar AS bergerak melemah pagi ini.

Berdasarkan data Bloomberg dikutip Jumat, (29/12/2023) pukul 09.00 WIB, rupiah dibuka melemah 0,13% atau 20,5 poin ke level Rp15.438 per dolar AS, setelah parkir di zona hijau kemarin. Sementara itu, indeks mata uang Negeri Paman Sam terpantau melemah 0,12% ke level 101,1 pada pagi ini.

Patokan greenback menurut Bloomberg turun hampir 3 persen sejak bulan Januari dan merupakan penurunan tahunan paling tajam untuk mata uang AS sejak tahun 2020.

Beberapa mata uang Asia yang melemah terhadap dolar AS misalnya yen Jepang turun 0,05%, dolar Taiwan turun 0,23%, dan dolar Hongkong stagnan. 

Sementara itu, mata uang Asia yang masih kebal terhadap dolar AS yakni dolar Singapura menguat 0,20%, won Korea naik 0,31%, peso Filipina naik 0,24%, yuan China naik 0,23%, baht Thailand naik 0,19%, rupee India menguat 0,21%, dan ringgit Malaysia melesat 0,51%.

Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi menyampaikan pada hari ini mata uang rupiah diprediksi fluktuatif namun berpeluang ditutup menguat di rentang  Rp15.360- Rp15.440 per dolar AS.

Dia mengatakan, fokus investor tetap tertuju pada waktu penurunan suku bunga Federal Reserve, dengan pasar memperkirakan peluang penurunan suku bunga sebesar 88% pada Maret 2024, menurut alat CME FedWatch. Kontrak berjangka menyiratkan lebih dari 150 basis poin pelonggaran The Fed tahun depan. 

Kendati The Fed menunjukkan sikap dovish, bank sentral besar lainnya, termasuk Bank Sentral Eropa (ECB) tetap mempertahankan sikap mereka untuk mempertahankan suku bunga lebih tinggi dalam jangka waktu yang lebih lama. Namun, pasar masih memperhitungkan penurunan suku bunga ECB sebanyak 165 basis poin pada tahun depan.

Ibrahim Assuaibi mengatakan, indeks dolar yang mengukur mata uang AS terhadap enam mata uang rivalnya, jatuh ke level terendah baru dalam lima bulan di level 100,76.

"Indeks dolar AS berada di jalur penurunan sebesar 2,6% tahun ini, menghentikan kenaikan kuat selama dua tahun berturut-turut," ujar Ibrahim dalam riset pada Kamis, (28/12/2023).

Selain itu, investor memperkirakan Bank of England tidak akan mampu menurunkan suku bunga sebanyak yang dilakukan The Fed dan ECB, mengingat inflasi di Inggris semakin tinggi. Hal ini telah memperlebar kesenjangan antara imbal hasil obligasi Inggris dan imbal hasil obligasi AS dan Eropa, sehingga membuatnya terlihat lebih menarik. 

Dari sentimen dalam negeri, menurutnya para ekonom optimistis tentang pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2024, bahkan bisa mencapai 5,2%. Namun, sebagian ekonom lain menganggap bahwa pertumbuhan ekonomi pada 2024 ada potensi terjadi stagnasi, bahkan mungkin sedikit melambat walaupun tidak besar. 

Menurutnya, faktor utama yang menghambat pertumbuhan ekonomi Indonesia adalah perlambatan ekonomi global. Hal itu terlihat dari melemahnya permintaan ekspor Indonesia, terutama dari China, Amerika Serikat, Jepang, dan Korea Selatan, sehingga ekonomi tidak bertumbuh tinggi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rizqi Rajendra
Editor : Farid Firdaus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper