Bisnis.com, JAKARTA - PT Hexindo Adiperkasa Tbk. (HEXA) menyatakan terus berupaya merumuskan dan mengimplementasikan strategi bisnis yang sejalan dengan prinsip bisnis keberlanjutan (sustainability).
Business Development Director Hexindo Adiperkasa Nobuyasu Hagiwara mengatakan, perusahaannya telah berkembang dengan CAGR (Compund Annual Growth Rate) sekitar 8% per tahun dalam kurun 5 tahun terakhir.
Menurutnya, pertumbuhan tersebut didukung oleh implementasi inisiatif keberlanjutan perusahaan untuk berkontribusi sebanyak mungkin bagi lingkungan, masyarakat dan ekonomi demi masa depan yang lebih baik
“Hexindo berkomitmen untuk berkontribusi pada keberlangsungan masa depan melalui strategi keberlanjutan dengan menyelaraskan target finansial serta operasional. Hexindo berupaya terus memperluas kontribusi keberlanjutan bagi para pemangku kepentingan, termasuk komunitas dan lingkungan sekitar dengan mendayagunakan seluruh sumber daya yang perusahaan miliki,” katanya dalam siaran pers, Jumat (29/12/2023).
Hexindo juga terus mengedepankan budaya dan perilaku berkelanjutan dalam setiap proses bisnis yang berjalan. Langkah itu dilakukan dengan memperhatikan penguatan aspek ekonomi serta kontribusi terhadap aspek sosial. Salah satu strateginya adalah fokus pada melayani kebutuhan masyarakat dengan solusi bisnis inovatif yang berorientasi kepada kebutuhan pelanggan.
“Aspek keberlanjutan menjadi hal penting bagi rencana bisnis strategis Hexindo. Perusahaan terus berupaya mengoptimalisasi sumber daya yang ada sekaligus tetap mempertahankan kualitas produk dan layanan sera mengatur segala proses di operasional dengan efektif. Tentu saja dengan tetap mempertimbangkan performa keuangan perusahaan,” kata Direktur Keuangan Hexindo Yoshendri.
Baca Juga
Adapun, HEXA mencetak peningkatan kinerja hingga kuartal III/2023. Laba tahun berjalan HEXA naik menjadi US$30,90 juta atau setara Rp478,67 miliar (kurs Jisdor Rp15.487 per dolar AS).
Dalam laporan keuangan akhir September 2023 untuk periode sembilan bulan, HEXA mencatatkan peningkatan laba tahun berjalan menjadi US$30,90 juta atau setara Rp478,67 miliar.
Laba tahun berjalan ini naik 36,55% dari US$22,63 juta dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Peningkatan laba bersih ini didorong oleh penghasilan HEXA yang sebesar US$316,80 juta atau setara Rp4,90 triliun.
Penghasilan di sembilan bulan ini naik 20,63% dari US$262,62 juta secara tahunan atau year on year.
Penghasilan HEXA ini didorong oleh penjualan alat berat ke pihak berelasi sebesar US$48,22 juta, dan penjualan alat berat ke pihak ketiga senilai US$158,86 juta.
Kemudian penjualan suku cadang ke pihak ketiga sebesar US$64,24 juta, jasa pemeliharaan dan perbaikan ke pihak ketiga sebesar US$33,78 juta, dan jasa penyewaan alat berat ke pihak ketiga sebesar US$5,66 juta.