Bisnis.com, JAKARTA – Induk Shopee, Sea Ltd berpeluang mencatatkan laba pada kinerja setahun penuh 2023, yang merupakan kali pertama sejak menjadi perusahaan publik pada 2017.
CEO Sea Ltd Forrest Li menegaskan proyeksi keuntungan yang akan diraih perseroan dalam email ke karyawan tanggal 22 Desember 2023.
“Meskipun tahun ini belum berakhir, sepertinya kita berada di jalur yang tepat untuk mencatatkan tahun yang menguntungkan untuk pertama kalinya sejak go public,” kata Li, mengutip Business Times, Selasa (26/12/2023).
Li memberikan semangat kepada karyawannya dengan menulis bahwa kinerja ini adalah sebuah tonggak sejarah yang besar bagi perusahaan, dan sebuah kemenangan yang menjadi lebih manis karena perusahaan mencapainya pada tahun yang sulit dan penuh tantangan.
Sea Ltd yang tercatat di Bursa Efek New York ini sebenarnya pernah mencatatkan laba pada semester I/2023, namun kemudian kinerja Sea berbalik arah menjadi rugi bersih sekitar US$114 juta pada kuartal III/2023. Selanjutnya, pada November 2023, manajemen mulai menata ulang strategi investasinya.
“Perusahaan telah mulai menginvestasikan kembali keuntungannya meskipun dengan lebih hati-hati, sehingga kami masih berhasil meningkatkan posisi kas perusahaan untuk kuartal tersebut,” kata Li.
Baca Juga
Sebelumnya, manajemen Sea juga angkat bicara setelah TikTok menghentikan operasional TikTok Shop di Indonesia.
Dalam riset yang dipublikasikan melalui Bloomberg, Analis Barclays Jiong Shao dan Lian Xiu (Roger) Duan mengungkapkan telah mengadakan group investor call dengan Sea awal pekan pertama Oktober 2023.
“Terlepas dari perkembangan regulasi terkini di Indonesia dan pengumuman Tiktok selanjutnya, Manajemen Sea menegaskan kembali bahwa rencana investasinya untuk mempercepat kembali pertumbuhan e-commerce tetap tidak berubah,” ujarnya dalam riset yang dikutip, Jumat (13/10/2023).
Setelah menunjukkan kemampuan dalam menghasilkan keuntungan yang signifikan dari bisnis e-commerce pada semester I/2023, Sea disebut beralih ke percepatan pertumbuhan dibandingkan dengan memaksimalkan keuntungan dalam beberapa bulan terakhir.
Adapun, fokus utama investasi signifikan yang dilakukan Sea mencakup akuisisi user dan influencer untuk strategi live streaming e-commerce serta memperluas subsidi pengiriman.
“Sebagai dampak dari investasi signifikan ini, menurut kami investor seharusnya telah memperkirakan Sea akan kembali merugi dalam beberapa kuartal ke depan. Selain itu, pertumbuhan pendapatan kemungkinan akan berada di bawah pertumbuhan GMV yang seharusnya terakselerasi kembali dengan investasi terkini,” tulis Tim Analis Barclays.