Bisnis.com, JAKARTA - Harga emas hari ini berpotensi melanjutkan reli seiring dengan rencana Federal Reserve atau Bank Sentral AS memangkas suku bunga pada 2024.
Harga emas spot (XAUUSD) naik US$13,09 ke US$ 2.040,05 per troy ons pada perdagangan Selasa (19/12/2023) kemarin meski data dari Amerika Serikat (AS) menunjukkan sektor perumahan masih bervariasi, mengutip laporan Monex Investindo Futures.
Data izin membangun pada November dilaporkan turun 2,5% lebih besar dari proyeksi penurunan 1,2% di Trading Central dan bulan sebelumnya yang naik 1,8%. Sementara itu, housing start justru melesat 14,8% mematahkan prediksi penurunan 0,8%.
"Meski data tersebut bervariasi harga emas masih mampu naik, menjadi indikasi sentimen positif dari proyeksi pemangkasan suku bunga bank sentral AS (The Fed) pada tahun depan," papar Monex.
Pada perdagangan sesi Asia Rabu (20/12/2023), pengumuman suku bunga bank sentral China (People’s Bank of China/PBoC) pada pukul 8:15 WIB bisa menjadi penggerak harga emas. Proyeksi di Trading Central menunjukkan PBoC tidak akan merubah suku bunganya, tetapi jika ada kejutan dipangkas, harga emas bisa mendapat tambahan sentimen positif.
"Investor membeli emas karena insentif bagi masyarakat untuk melepaskannya lebih sedikit, dengan pasar bertaruh Federal Reserve akan memangkas suku bunga sebelum mereka mencapai target inflasi 2%," kata Bart Melek, kepala strategi komoditas di TD Securities mengutip Reuters.
Baca Juga
Imbal hasil obligasi dan suku bunga yang lebih rendah mengurangi opportunity cost memegang emas tanpa bunga.
Menurut Monex, harga emas masih mendapat sentimen positif dari proyeksi pemangkasan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS) atau yang dikenal dengan The Fed pada tahun depan.
Seperti diketahui The Fed memproyeksikan pemangkasan suku bunga sebesar 75 basis poin. Dengan demikian kemungkinan akan ada tiga kali pemangkasan jika masing-masing dilakukan sebesar 25 basis poin.
"Namun, pelaku pasar melihat The Fed bisa memangkas hingga lima kali dan yang pertama akan dilakukan pada Maret 2024. Proyeksi pemangkasan suku bunga tersebut membuat imbal hasil (yield) Treasury tenor 10 tahun saat ini tertahan di level terendah dalam hampir lima bulan terakhir, harga emas pun menjadi lebih menarik," papar Monex.
Sejumlah 17 dari 19 pejabat Fed memproyeksikan suku bunga yang lebih rendah pada akhir tahun 2024, setelah bank sentral mempertahankan suku bunga stabil untuk pertemuan ketiga berturut-turut, seperti yang diperkirakan secara luas.
Dari dalam negeri, harga emas Antam dan UBS di Pegadaian terpantau kompak naik pada perdagangan hari ini, Rabu (20/12/2023). Harga emas paling murah dibanderol Rp596.000 untuk cetakan UBS dan seharga Rp625.000 untuk cetakan Antam.
Mengacu informasi di laman resmi Pegadaian, harga emas cetakan UBS 0,5 gram dijual Pegadaian seharga Rp596.000 atau naik Rp1.000 dibandingkan dengan harga hari sebelumnya. Sementara itu, harga emas Antam berukuran sama dibanderol Rp625.000 atau naik Rp2.000 dibandingkan dengan harga Selasa (19/12/2023).
Selanjutnya, untuk emas cetakan Antam berbobot 1 gram dibanderol seharga Rp1.146.000 naik sebesar Rp4.000 dibandingkan dengan harga kemarin. Sementara itu, emas cetakan UBS berbobot yang sama dibanderol senilai Rp1.117.000 atau naik Rp3.000 dibandingkan dengan harga sebelumnya.
Simak pergerakan harga emas hari ini secara live.
Pukul 15.10 WIB, harga emas spot naik 0,01% atau 0,28 poin menjadi US$2.040,63 per troy ounce.
Harga emas Comex kontrak Februari 2024 naik 0,15% atau 3,10 poin menuju US$2.055,20 per troy ounce.
Pukul 13.50 WIB, harga emas spot naik 0,06% atau 1,14 poin menjadi US$2.041,49 per troy ounce.
Harga emas Comex kontrak Februari 2024 naik 0,11% atau 2,30 poin menuju US$2.054,40 per troy ounce.
Pukul 10.20 WIB, harga emas spot terkoreksi 0,05% atau 0,95 poin menjadi US$2.039,40 per troy ounce.
Harga emas Comex kontrak Februari 2024 naik 0,01% aatau 0,20 poin menuju US$2.052,30 per troy ounce.