Bisnis.com, JAKARTA - Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT PP (Persero) Tbk. (PTPP) yang digelar hari ini, Rabu (13/12/2023), akan mengubah susunan pengurus direksi ataupun komisaris perseroan.
Rapat tersebut diselenggarakan di Plaza PP, Pasar Rebo, Jakarta, mulai pukul 14.00 WIB. Sedikitnya ada dua agenda yang akan dibahas dalam RUPSLB PTPP.
Pertama, pemberlakuan peraturan Menteri BUMN tentang Penugasan Khusus dan Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Badan Usaha Milik Negara. Agenda kedua adalah perubahan pengurus perusahaan.
BUMN PTPP terakhir kali mengubah jajaran direksi dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang diselenggarakan pada April 2023.
Saat itu, RUPST perseroan memutuskan adanya perubahan susunan direksi. Direktur Operasi Bidang Gedung Anton Satyo Hendriatmo melepas jabatannya sebagai direksi. Posisinya digantikan oleh Yuyus Juarsa.
Sampai dengan kuartal III/2023, PTPP merupakan salah satu BUMN Karya yang mampu mencetak laba bersih. Pada periode ini PTPP merangkum laba sebesar Rp239,72 miliar, naik 70% secara year-on-year (YoY).
Baca Juga
Kendati demikian, pendapatan usaha PTPP tercatat menurun 9,18% YoY menjadi Rp12,22 triliun. Penurunan ini disebabkan oleh melemahnya pendapatan segmen jasa konstruksi, yang mencapai Rp9,92 triliun atau terkoreksi 8,19% YoY.
Adapun segmen rekayasa, pengadaan, dan konstruksi atau engineering-procurement-construction (EPC) membukukan pendapatan sebesar Rp1,38 triliun, meningkat 73,58% secara tahunan.
Dari seluruh emiten BUMN Karya, saham PTPP mendapatkan paling banyak rekomendasi beli menurut konsensus analis Bloomberg. Hingga pertengahan November 2023, sembilan dari 10 analis yang mengulas saham PTPP menyematkan rekomendasi beli.
Sementara itu, Ciptadana Sekuritas Asia memberikan peringkat underweight untuk sektor saham konstruksi pada 2024. Adapun saham PTPP menjadi top picks di sektor konstruksi.
Ciptadana menyematkan rekomendasi beli untuk saham PTPP dengan target harga Rp700 untuk periode tahun depan. Target harga ini berada di bawah konsensus analis dengan estimasi Rp1.000 dalam 12 bulan ke depan.
Head of Research Ciptadana Sekuritas Arief Budiman menjelaskan PTPP menjadi top picks untuk sektor konstruksi sejalan pencapaian gross margin tertinggi sebesar 14,2% pada semester I/2023. Posisi itu berada di atas emiten kontraktor lainnya dengan rata-rata 9,5%.
“Kami percaya bahwa aspek penting dari kontraktor, adalah mempertahankan tingkat margin yang tepat untuk menutupi biaya dan menghasilkan keuntungan yang besar,” ujarnya dalam riset baru-baru ini.
______
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.