Bisnis.com, JAKARTA - PT Carsurin Tbk. (CRSN) dan National Battery Research Institute (NBRI) menjain kemitraan untuk memajukan teknologi Kendaraan Listrik atau Electric Vehicle (EV) dan mempromosikan mobilitas berkelanjutan di Indonesia.
Kolaborasi ini diratifikasi melalui Nota Kesepahaman (MOU) yang ditandatangani pada Selasa (12/12/2023) bertujuan untuk memaksimalkan potensi Indonesia sebagai pusat global untuk ekosistem baterai EV.
Carsurin dan NBRI berkomitmen untuk memanfaatkan keahlian dan sumber daya mereka secara bersama-sama guna meningkatkan posisi Indonesia dalam sektor kendaraan listrik global. Kolaborasi ini bertujuan untuk kontribusi pada pertumbuhan, inovasi, dan daya saing industri EV Indonesia dalam kontestasi bisnis global.
Sheila Tiwan, Direktur Utama Carsurin, menyatakan kemitraan antara NBRI dan Carsurin menandai langkah penting menuju realisasi potensi Indonesia sebagai pemimpin global dalam teknologi kendaraan listrik. Dengan menggabungkan kekuatan CRSN dan NBRI, kedua pihak berkomitmen untuk mendorong solusi mobilitas berkelanjutan dan berkontribusi pada pertumbuhan industri EV secara internasional.'
"Kolaborasi ini akan berfokus pada inisiatif yang mendorong dan menyediakan solusi mobilitas berkelanjutan, dengan tujuan mengurangi emisi karbon secara signifikan dan meningkatkan kesejahteraan lingkungan secara keseluruhan," paparnya dalam siaran pers, Selasa (12/12/2023).
Prof. Dr. rer. nat. Evvy Kartini, Pendiri NBRI, menyatakan visi NBRI selalu untuk mendorong inovasi dalam teknologi baterai dan energi terbarukan. Berkolaborasi dengan Carsurin memungkinkan NBRI untuk memperbesar dampak positif dan bekerja menuju masa depan yang lebih berkelanjutan.
Baca Juga
"Kami sangat antusias tentang potensi kolaborasi ini dalam memajukan teknologi EV dan membina budaya inovasi di Indonesia,” tuturnya.
Kedua organisasi berkomitmen untuk mendekarbonisasi sektor transportasi. Melalui promosi kendaraan listrik dan teknologi terkait, kolaborasi ini bertujuan untuk membuat kemajuan signifikan dalam mengurangi jejak karbon industri transportasi Indonesia.
Sebagaimana diketahui bahwa baterai memiliki peran integral dalam kendaraan listrik, kolaborasi ini akan bekerja untuk memfasilitasi adopsi dan integrasi teknologi baterai mutakhir dalam ekosistem EV Indonesia.
Hal ini mencakup upaya penelitian baterai nasional yang kuat, pengembangan, dan implementasi yang berkontribusi pada kapasitas negara untuk membantu mengembangkan industri manufaktur baterai dengan menggunakan sumber daya lokal, dan menggunakan solusi baterai terkini yang memungkinkan Indonesia mandiri dalam bidang energi.
Kolaborasi ini akan mencakup berbagai kegiatan teknologi EV dan layanan terkait, termasuk laboratorium pengujian baterai EV, pelatihan EV, infrastruktur baterai EV, konversi mesin pembakaran internal atau Internal Combustion Engine (ICE) menjadi kendaraan listrik roda dua, penggunaan kembali baterai EV, daur ulang baterai EV, dan inisiatif lainnya yang disepakati bersama.
Kedua belah pihak berkomitmen untuk berkolaborasi dengan intensi positif dan untuk bernegosiasi serta melaksanakan Perjanjian Aliansi Strategis berikutnya untuk setiap inisiatif khusus. Setiap perjanjian akan menetapkan ruang lingkup, syarat, dan ketentuan inisiatif masing-masing yang membentuk dasar kerja sama untuk setiap proyek.
Sebagai informasi, Carsurin merupakan perusahaan di sektor Pengujian, Inspeksi, dan Sertifikasi (TIC), yang telah berdiri sejak 1968. Perusahaan memiliki 900 ahli profesional, dan kehadiran dominan melalui 21 kantor cabang dan 17 laboratorium di seluruh Indonesia. CRSN pun menjadi perusahaan TIC pertama yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.