Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Carsurin (CRSN) Klarifikasi Isu Surveyor Nikel yang Disorot DPR

Pada Juni 2023 lalu, Komisi VII DPR RI mendesak Kementerian ESDM untuk menangguhkan sementara kegiatan usaha Carsurin (CRSN).
Pencatatan perdana empat emiten baru, PT Carsurin Tbk. (CRSN), PT Graha Prima Mentari Tbk. (GRPM), PT Platinum Wahab Nusantara Tbk. (TGUK) dan PT Widiant Jaya Krenindo Tbk. (WIDI), Senin (10/7/2023). Bisnis-Artha Adventy 
Pencatatan perdana empat emiten baru, PT Carsurin Tbk. (CRSN), PT Graha Prima Mentari Tbk. (GRPM), PT Platinum Wahab Nusantara Tbk. (TGUK) dan PT Widiant Jaya Krenindo Tbk. (WIDI), Senin (10/7/2023). Bisnis-Artha Adventy 

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten jasa sertifikasi, PT Carsurin Tbk. (CRSN) menanggapi soal isu Komisi VII DPR RI yang meminta Kementerian ESDM untuk menangguhkan kegiatan usaha perseroan terkait dengan surveyor smelter nikel.

Sebelumnya, pada Juni 2023 lalu, Komisi VII DPR RI mendesak Kementerian ESDM untuk menangguhkan sementara kegiatan usaha PT Carsurin Tbk. (CRSN) dan PT Anindya Wiraputra Konsult sebagai surveyor menyusul adanya aduan dari para penambang nikel yang merasa dirugikan dari kegiatan verifikasi kualitas bijih nikel.

Oleh sebab itu, Kementerian ESDM dan BPKP mengaudit kedua surveyor tersebut karena diduga ada ketidaknetralan dalam melakukan survei kadar nikel yang berpotensi merugikan pendapatan negara.

Kendati demikian, Direktur CRSN Erwin Manurung mengatakan, sejak Juni 2023 hingga saat ini belum ada tindak lanjut maupun surat resmi untuk permintaan penangguhan kegiatan usaha CRSN.

"Jadi perlu kami luruskan ya, setelah kejadian tersebut, itu tidak ada surat dan juga tidak ada follow up apapun. Jadi mungkin kami bisa tafsirkan, kami aman-aman saja, tidak ada penangguhan," ujar Erwin dalam paparan publik CRSN pada Kamis, (16/11/2023).

Sehingga, dia memastikan kegiatan usaha maupun operasional perseroan hingga saat ini masih berjalan dengan baik.

"Semua berjalan dengan baik dan kami jalankan dengan standar, kompetensi, dengan profesionalisme kami, semua aman-aman saja. Sampai sekarang tidak ada penangguhan," pungkasnya.

Sebagai informasi, Carsurin bergerak di bidang testing, inspection, dan certification (TIC), salah satunya di bidang ekonomi hijau seperti ekosistem kendaraan listrik (electric vehicle/EV), EV battery testing, termasuk nikel.

Dari sisi kinerja CRSN menargetkan dapat mencetak pendapatan sebesar Rp430 miliar hingga akhir tahun 2023, seiring dengan kinerja moncer yang ditorehkan per 30 September 2023. Laba bersih perseroan pun ditarget meningkat menjadi Rp50 miliar hingga akhir tahun. 

Direktur Keuangan CRSN Timotius Tjahjana mengatakan, pendapatan perseroan ditopang dari segmen inspeksi dan pengujian yang menjadi tulang punggung pendapatan CRSN. 

"Perseroan memproyeksikan di akhir 2023 akan menghasilkan pendapatan sebesar Rp430,05 miliar atau naik 18,35% dibanding periode Desember tahun lalu yang sebesar Rp363,57 miliar," ujar Timotius dalam paparan publik CRSN pada Kamis, (16/11/2023). 

Menilik kinerja keuangannya, CRSN mencetak laba bersih sebesar Rp18,87 miliar, atau naik 74,73% secara year-on-year (yoy) dibanding periode sama 2022 sebesar Rp10,82 miliar. 

Kenaikan laba bersih CRSN didorong pendapatan yang ikut meningkat 25,75% yoy menjadi Rp312,95 miliar, dibanding periode tahun sebelumnya sebesar Rp248,84 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rizqi Rajendra
Editor : Farid Firdaus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper