Bisnis.com, JAKARTA — Bursa Efek Indonesia (BEI) mengatakan terdapat 27 perusahaan yang tengah mengantre untuk melakukan penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) per 8 Desember 2023. Sebanyak 10 di antaranya memiliki aset jumbo di atas Rp250 miliar.
Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna mengatakan sampai 8 Desember 2023, terdapat 79 perusahaan yang mencatatkan saham di BEI, dengan dana dihimpun Rp54,14 triliun. Sementara itu, 27 perusahaan berada dalam pipeline perusahaan tercatat BEI.
"Hingga saat ini terdapat 27 perusahaan dalam pipeline pencatatan saham BEI," kata Nyoman, Sabtu (9/12/2023).
Nyoman menuturkan dari 27 perusahaan tersebut, sebanyak 10 perusahaan merupakan perusahaan dengan aset skala besar dengan nilai aset lebih dari Rp250 miliar.
Kemudian sebanyak 16 perusahaan dengan aset skala menengah, dengan jumlah aset antara Rp50 miliar hingga Rp250 miliar. Sisanya, 1 perusahaan kecil dengan aset kurang dari Rp50 miliar.
Berdasarkan sektornya, perusahaan-perusahaan tersebut datang dari berbagai macam sektor, dengan paling banyak datang dari perusahaan consumer cyclicals sebanyak enam perusahaan.
Baca Juga
Lalu, lima perusahaan industrials, tiga perusahaan sektor basic materials, tiga perusahaan consumer non-cyclicals, dan tiga perusahaan infrastructures. Lalu tiga perusahaan teknologi, dan dua perusahaan sektor energi. Kemudian satu perusahaan finansial, dan satu perusahaan transportasi dan logistik.
Nyoman juga menuturkan sebanyak 107 emisi obligasi telah diterbitkan dari 57 penerbit EBUS, dengan dana yang dihimpun Rp117,8 triliun. Sampai 9 Desember 2023, terdapat 17 emisi dari 11 penerbit EBUS yang berada dalam pipeline.
Sementara itu, untuk rights issue, terdapat 27 perusahaan tercatat yang telah menerbitkan rights issue dengan total nilai Rp40,9 triliun. Hingga saat ini, masih terdapat 24 perusahaan tercatat yang berada dalam pipeline rights issue BEI.