Bisnis.com, PALEMBANG – PT Segar Kumala Indonesia Tbk. (BUAH) terus memperluas pendistribusian buah dan mendongkrak bisnis melalui peluncuran kantor cabang ke-14 di Kota Palembang, Provinsi Sumatra Selatan (Sumsel).
Direktur Utama Segar Kumala Indonesia Renny Lauren menyampaikan peresmian kantor cabang dan cold storage atau gudang ini merupakan yang ketiga di Pulau Sumatra.
“Kami melihat Palembang menjadi salah satu kota potensial dengan letak geografis yang berbatasan dengan berbagai provinsi lain, jadi sangat strategis dan sejalan dengan tujuan kami untuk terus mendistribusikan buah,” ujarnya, Rabu (6/12/2023).
Menurut Renny, perseroan tetap optimis untuk mencatatkan kinerja yang positif dengan capaian target tahun 2023. Hal itu sejalan dengan kebutuhan masyarakat serta tren kesadaran mengkonsumsi buah yang semakin berkembang dan baik.
Bertambahnya kantor cabang ini, imbuhnya, dapat menambah kapasitas sekitar 200 ton, sehingga total kapasitas yang dimiliki oleh BUAH secara keseluruhan mencapai 7.505 ton atau bertambah 2.300 ton sepanjang 2023.
Sementara itu, dari kinerja perusahaan hingga kuartal III/2023 tercatat mengalami peningkatan laba sebesar Rp26 miliar atau 28% dan membukukan pendapatan mencapai Rp1,33 triliun per September 2023 atau meningkat 42% dibandingkan tahun sebelumnya.
Baca Juga
“Tidak hanya peningkatan penjualan buah-buahan import, perkembangan yang signifikan juga di sektor pendistribusian ayam beku dengan peningkatan sebesar 202,2% sepanjang tahun buku 2023,” jelasnya.
Kepala Gudang Cabang Palembang BUAH Rian mengatakan pembukaan cabang dan gudang pendingin di Kota Pempek merupakan wujud komitmen perusahaan untuk mendistribusikan kebutuhan buah dan sayur segar kepada masyarakat.
Dia menerangkan untuk terus bersaing dengan para kompetitor, perusahaan melakukan strategi melalui penekanan pada kualitas produk dan manajemen support yang baik untuk mendistribusikan ke daerah.
“Kami selalu pastikan barang yang dikirim dari cabang dalam kondisi aman dan terus menjaga kondisi buah tetap baik,” jelasnya.
Di lain sisi, Kepala Bidang Perdagangan Luar Negeri Dinas Perdagangan Provinsi Sumsel, Ahmad Mirza menyebut kehadiran perusahaan yang bergerak dibidang buah dan sayur diharapkan dapat membantu mengubah pola makan dan kehidupan masyarakat untuk menjaga kesehatan melalui konsumsi buah.
Mirza mengatakan Sumsel sendiri sebenarnya memiliki berbagai potensi buah yang cukup baik seperti diantaranya manggis, durian, duku dan nanas.
Namun, kata dia, hingga saat ini industri buah belum dapat dikembangkan di Sumsel lantaran membutuhkan serangkaian proses untuk memastikan kelayakan buah sesuai standar.
“Terus kita godok (pengembangan), tapi kan kalau kita mau diekspor tentu harus tahu dulu standar buah yang diinginkan itu seperti apa oleh mereka (negara konsumen),” ungkapnya.
Sejauh ini, Mirza mengakui, Dinas Perdagangan mencatat belum ada satupun hasil buah dari Sumsel yang di ekspor ke luar Indonesia.