Bisnis.com, JAKARTA - PT Medco Energi Internasional Tbk. (MEDC) menetapkan kurs rupiah untuk pembagian dividen interim sebesar Rp15.484 per dolar AS. Kurs ini akan membuat investor MEDC menerima dividen senilai Rp15 per saham.
Manajemen MEDC dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) mengatakan kurs rupiah konversi pembagian dividen interim MEDC tahun buku 2023 mengacu pada kurs tengah Bank Indonesia tanggal 1 Desember 2023. Kurs tersebut yaitu sebesar Rp15.584 per dolar.
Oleh karena itu, total dividen interim MEDC senilai US$25 juta setara dengan Rp389,60 miliar. Dividen per saham US$0,00064 dimana setiap pemegang saham mendapat Rp15 per saham jika dikonversikan ke rupiah.
"Dividen per Saham sebesar US$0,00064 yang akan dibagikan kepada pemegang saham yang berdomisili di Indonesia baik berkebangsaan Indonesia atau berkebangsaan asing adalah sebesar Rp15 ," kata Manajemen MEDC, Jumat (1/12/2023).
Sebelumnya, Corporate Secretary MEDC Siendy K. Wisandana mengatakan pembagian dividen interim periode tahun buku 2023 ini berdasarkan keputusan direksi yang telah disetujui dewan komisaris pada 17 November 2023.
“Memutuskan untuk membagikan dividen interim sebanyak US$25 juta atau sebesar Rp15 per saham,” tulis manajemen, dikutip Selasa (21/11/2023).
Baca Juga
Dividen MEDC akan dibagikan pada 15 Desember dengan rincian tanggal cum dividen pasar reguler dan negosiasi pada 29 November 2023, tanggal ex dividen pasar reguler dan pasar negosiasi pada 30 November 2023.
Sementara cum dividen pasar tunai pada 1 Desember 2023, ex dividen pasar tunai pada 4 Desember 2023 serra tanggal DPS yang berhak atas dividen tunai adalah 1 Desember.
Adapun yang mendasari pembagian dividen hari ini adalah laporan keuangan per September 2023. membukukan pendapatan sebesar US$1,66 miliar atau setara Rp25,86 triliun (kurs jisdor Rp15.487 per dolar AS) per September 2023.
Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan, MEDC mencatatkan total pendapatan sebesar US$1,66 miliar. Capaian tersebut turun 4,50% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar US$1,74 miliar.
Pendapatan tersebut ditopang oleh pendapatan dari kontrak dengan pelanggan sebesar US$1,63 miliar dan pendapatan keuangan sebesar US$33,75 juta. Kontrak dengan pelanggan meliputi penjualan migas, kontrak konstruksi, kontrak penjualan listrik, operasi dan jasa pelayaran serta jasa lainnya.
Sementara itu, laba bersih yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk MEDC tercatat sebesar US$242,37 juta atau setara Rp3,75 triliun. Laba tersebut anjlok 39,54% dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang tercatat sebesar US$400,92 juta.
Kemudian ekuitas MEDC tercatat sebesar US$1,99 miliar dengan total aset sebesar US$6,83 miliar lebih rendah dibandingkan akhir Desember 2022 sebesar US$6,93 miliar.