Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bos Indo Tambangraya (ITMG) Respons Peluang Dividen dan Stock Split

PT Indo Tambangraya Megah Tbk. (ITMG) menyampaikan komitmennya dalam membagikan dividen kepada pemegang saham.
PT Indo Tambangraya Megah Tbk. (ITMG) menyampaikan komitmennya dalam membagikan dividen kepada pemegang saham. /itmg.co.id
PT Indo Tambangraya Megah Tbk. (ITMG) menyampaikan komitmennya dalam membagikan dividen kepada pemegang saham. /itmg.co.id

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten batu bara, PT Indo Tambangraya Megah Tbk. (ITMG) menyampaikan komitmennya dalam membagikan dividen kepada pemegang saham. Di sisi lain, ITMG menjelaskan belum akan melakukan aksi pemecahan nilai nominal saham atau stock split.

Mulianto, Direktur Utama ITMG, menyampaikan perseroan kerap mendapatkan pertanyaan terkait kemungkinan aksi stock split. Namun, sampai dengan saat ini, ITMG belum berencana melakukan aksi korporasi tersebut.

"Soal stock split kami memang mendapat banyak pertanyaan, dan sampai saat ini kami belum ada rencana [melakukan stock split]. ITMG tentunya selalu memperhatikan value yang bisa kita berikan kepada stake holder," katanya dalam Pubex Live 2023, Kamis (30/11/2023).

Stock split adalah aksi korporasi yang dilakukan oleh emiten dengan cara memecahkan harga saham dengan rasio yang ditentukan perusahaan. Secara sederhana, pengertian stock split adalah pemecahan nilai saham.

Tujuan stock split adalah menurunkan harga per saham dan meningkatkan jumlah saham yang beredar. Selain itu, harga saham setelah stock split akan lebih terjangkau, terutama untuk investor ritel.

Pada perdagangan Kamis (30/11/2023) sesi I, saham ITMG berada di level Rp24.575. Kapitalisasi pasarnya Rp27,77 triliun dengan valuasi PER 3,31 kali dan PBV 1,06 kali. Sepanjang 2023, saham ITMG turun 37,03%.

Sementara itu, ITMG menjadi salah satu emiten yang rutin membagikan dividen sehingga masuk ke dalam anggota IDX High Dividend 20.

Pada tahun buku 2021, ITMG membagikan dividen Rp4.258 per saham, dengan perincian Rp1.218 per saham dividen interim, dan Rp3.040 dividen final. Pada tahun buku 2022, ITMG membagikan dividen Rp10.544 per saham, dengan perincian dividen interim Rp4.128 per saham, dan Rp6.416 dividen final.

Pada tahun buku 2023, ITMG telah membagikan dividen interim sebesar US$199 juta (Rp3 triliun) atau setara Rp2.660 per saham. Dividen itu telah dibayarkan pada 22 September 2023.

Pendapatan ITMG per September 2023 mencapai US$1,82 miliar atau setara Rp28,53 triliun (estimasi kurs Rp15.526 per dolar AS). Pendapatan tersebut turun 30,19% dibandingkan per kuartal III/2022 yang menembus US$2,61 miliar atau sekitar Rp40,61 triliun.

Laba tahun berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk atau laba bersih ITMG mencapai US$405,83 juta atau sekitar Rp6,3 triliun. Laba bersih ITMG turun 54,59% dari sebelumnya US$893,81 juta per September 2022.

Mulianto menjelaskan terkait kebijakan dividen, ITMG menimbang faktor kas untuk mendukung operasi dan rencana pengembangan ke depan. ITMG tentunya berkomitmen membagikan dividen kepada pemegang saham

"Kami punya kas tinggi untuk mendukung operasi, perkembangan ke depan, dan memastikan juga untuk dividen," jelasnya.

Alokasi Capex

Sementara itu, ITMG mengalokasikan belanja modal (capex) lebih besar pada 2024 seiring dengan rencana penambahan produksi dan penjualan.

Junius Prakarsa Darmawan, Direktur Keuangan ITMG, menyampaikan alokasi capex pada 2024 masih dalam tahap finalisasi. Nilai capex berpeluang meningkat dua kali lipat dari estimasi capex pada 2023.

Pada 2023, estimasi capex ITMG mencapai US$44,4 juta. ITMG telah menyerap belanja modal sebesar US$26,7 juta atau setara Rp413,5 miliar (kurs Jisdor Rp15.487 per dolar AS) sampai 9 bulan 2023.

"Capex 2024 masih finalisasi, mungkin totalnya dua kali lipat dari estimasi tahun ini US$44 juta," paparnya dalam Pubex Live 2023, Kamis (30/11/2023).

Alokasi capex yang besar untuk pengembangan beberapa tambang baru, perbaikan infrasruktur di tambang existing wilayah Melak, Kalimanta Timur, hingga pengembangan jetty (pelabuhan) untuk mengantisipasi penambahan produksi batu bara ke depan. Beberapa proyek tambang batu bara ITMG yang belum beroperasi adalah PT Nusa Persada Resources (NPR), PT Tepian Indah Sukses (TIS), dan milik PT Graha Panca Kars (GPK).

Sementara itu, dari realisasi capex US$26,7 juta per September 2023, sebagian besar belanja modal ini terserap oleh bisnis batu bara ITMG dengan total US$15 juta. 

Rinciannya, tambang Trubaindo menyerap belanja modal sebesar US$5,6 juta. Kemudian, capex sebesar US$4,7 juta terserap oleh tambang Bharinto, sebesar US$4 juta terserap oleh tambang Indominco, dan sisanya sebesar US$0,7 juta oleh tambang Jorong. 

Lalu, bisnis ITMG lainnya seperti TRUST menyerap belanja modal sebesar US$7,1 juta, proyek greenfield menyerap belanja modal 1 juta, renewable atau proyek energi terbarukan sebesar US$2,6 juta, dan lain-lain sebesar US$0,9 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper