Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sederet Proyek EBT PTBA, Ada PLTB 1,3 GW di Laut China Selatan

BUMN tambang batu bara, PT Bukit Asam Tbk. (PTBA) turut memacu lini bisnis energi baru terbarukan (EBT).
PLTU Sumsel 8. BUMN tambang batu bara, PT Bukit Asam Tbk. (PTBA) turut memacu lini bisnis energi baru terbarukan (EBT).
PLTU Sumsel 8. BUMN tambang batu bara, PT Bukit Asam Tbk. (PTBA) turut memacu lini bisnis energi baru terbarukan (EBT).

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten BUMN tambang batu bara, PT Bukit Asam Tbk. (PTBA) turut memacu lini bisnis energi baru terbarukan (EBT). Salah satunya pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB) 1.300 Mega Watt (MW) atau 1,3 Giga Watt (GW) di Laut China Selatan.

Setiadi Wicaksono, Plh. SVP Project Magament Office PTBA, perusahaan memiliki sejumlah rencana proyek EBT di dalam pipeline. Proyek terbesar ialah PLTB 1,3 GW yang bekerja sama dengan China huadian Overseas Investment Co. Ltd. dan Huadian Guangxi Energy Co. Ltd di Laut China Selatan. Saat ini, perencanaan proyek masih dalam tahap evaluasi internal.

"Proyek PLTB bersama Huadian sedang kami evaluasi. Harapannya dapat menjadi milestone proyek PTBA di luar negeri," jelasnya dalam paparan publik, Senin (27/11/2023).

Selain itu, PTBA sedang dalam tahap pengembangan lahan pasca tambang untuk pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) di Tanjung Enim, Ombilin, dan Bantuas. Diharapkan masing-masing lokasi dapat berkontribusi energi hingga 200 MWp.

PTBA secara aktif menjalin kerja sama dengan Grup BUMN lainnya. Di Padang, Sumatera Barat, PTBA bersama PT Semen Padang mengembangkan PLTS berkapasitas 40 MWp. Di Bangka Belitung dan Cilegon, Banten, PTBA dan PT Timah Tbk. (TINS) menggarap PLTS 1,3 MWp.

Sementara itu, PTBA juga bekerjasama dengan PT Jasa Marga (Persero) Tbk. (JSMR) untuk penyediaan PLTS di jalan tol dengan kapasitas 2 MWp.

Saat ini, PTBA baru mengoperasikan 3 PLTS, yakni di Jalan Tol Bali Mandara 400 KWp, Bandara Soekarno-Hatta 241 KWp, dan PLTS Semen Baturaja 13,08 KWp. Total kapasitas yang sudah beroperasi 641 KWp.

Setiadi Wicaksono mengatakan PTBA mengembangkan budidaya kaliandra merah untuk bahan wood pellet sebagai bahan campuran batu bara (co-firing) di PLTU. Potensi pengembangan tanaman kaliandra merah di lahan seluas 80 hektare (ha) akan membrikan simpanan biomassa 11.804,80 ton dan mengurangi emisi karbon sebesar 119,18 per ton/ha.

"Soft launching budidaya kaliandra merah pada 9 Oktober 2023. Dua tahun lagi diharapkan bisa produksi," ujarnya.

Proyek PLTU

Sementara itu, PTBA telah mengoperasikan pembangkit listrik tenga uap (PLTU) Sumsel 8 berkapasitas 2x660 MW pada 7 Oktober 2023. PLTU tersebut membutuhkan batu bara 4 juta-5 juta ton per tahun sehingga menambah alokasi penyerapan batu bara PTBA.

Nilai investasi proyek PLTU Sumsel-8 mencapai US$1,68 miliar. Pembangkit ini dibangun oleh PT Huadian Bukit Asam Power (HBAP) yang merupakan kerja sama strategis antara Bukit Asam (PTBA) dengan China Huadian Hongkong Company Ltd (CHDHK).

PLTU Sumsel-8 menggunakan teknologi super critical yang efisien dan ramah lingkungan. Selain itu, PLTU di Desa Tanjung Lalang, Kecamatan Tanjung Agung, Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan, ini juga menerapkan teknologi Flue Gas Desulfurization (FGD) untuk menekan emisi gas buang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper