Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Dibuka Merah ke 6.943, Saham Prajogo Pangestu BREN & BRPT Ambles Lagi

IHSG dibuka melemah ke level 6.943,15 pada perdagangan hari ini, Rabu, (22/11/2023), terbebani saham BREN & BPRT milik Prajogo Pangestu yang ambles.
Karyawan melintasi papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (10/11/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawan melintasi papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (10/11/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka melemah ke level 6.943,15 pada perdagangan hari ini, Rabu, (22/11/2023). Seiring terkoreksinnya indeks, saham BREN dan BRPT milik konglomerat Prajogo Pangestu terpantau ambles pagi hari ini.

Berdasarkan data RTI Business pukul 09.03 WIB, IHSG parkir di posisi 6.943,15 pada awal sesi I, melemah 0,27% atau 18,63 poin dari penutupan perdagangan hari sebelumnya. Indeks komposit bergerak di rentang 6.940,72 hingga 6.962,82 pada perdagangan pagi hari ini.

Sebanyak 256,66 juta saham diperdagangkan dengan nilai transaksi sebesar Rp215,01 miliqr dalam 16.586 kali transaksi. Sebanyak 125 saham yang menguat, saham yang melemah sebanyak 107 dan saham stagnan sebanyak 260.

Saham paling laris diperdagangkan pada awal perdagangan hari ini yaitu PT Amman Mineral International Tbk. (AMMN) dengan nilai transaksi Rp61,8 miliar. Saham AMMN pun naik 1,03% ke level Rp7.375 per saham.

Jajaran saham terlaris juga dihuni oleh PT  Bank Central Asia Tbk. (BBCA) dengan nilai transaksi Rp50,9 miliar, kemudian Posisi ke-3 saham terlaris ditempati oleh saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) dengan nilai transaksi R28,2 miliar. Saham BBCA naik 0,28% ke level Rp8.800, sedangkan saham BBRI turun 0,48% ke posisi Rp5.175 per saham.

Adapun, emiten berkapitalisasi pasar jumbo atau big caps yang parkir di zona hijau yakni duoa saham milik konglomerat Prajogo Pangestu, yakni PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) yang ambles 5,58% ke level Rp5.925 per saham dan saham PT Barito Pacific Tbk. (BRPT) yang terkoreksi 1,44% ke posisi Rp1.025 per saham.

Sementara itu, dari jajaran saham terboncos atau top losers yaitu PT Lovina Beach Brewery Tbk. (STRK) yang turun 20,16% ke level Rp103 per saham. Diikuti saham PT Lini Imaji Kreasi Ekosistem Tbk. (FUTR) yang melemah 14,93% ke level Rp57 per saham.

Head of Research Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan mengatakan IHSG berisiko lanjutkan koreksi pada hari ini setelah parkir di zona merah pada perdagangan kemarin.  Secara teknikal, lanjut Valdy, IHSG terkoreksi pasca kembali menguji level psikologis 7.000 di Selasa (21/11/2023). Bersamaan dengan koreksi tersebut, stochastic RSI membentuk death cross pada overbought area.

"Waspadai potensi koreksi lanjutan pada IHSG ke kisaran support 6.930-6.950 pada perdagangan hari ini," ujar Valdy dalam riset Rabu, (22/11/2023).

Dia mengatakan, pada perdagangan hari ini, level resistance IHSG di angka 7.000, sedangkan level pivot adalah 6.950 dan level support di angka 6.900. Adapun, pada penutupan perdagangan kemarin, IHSG melemah 0,47% di level 6.961,79.

Dia mengatakan, pergerakan IHSG hari ini kemungkinan akan merefleksikan respons pasar terhadap risalah FOMC The Fed terbaru. Konfirmasi petunjuk bahwa The Fed akan menahan suku bunga acuan dalam FOMC Desember 2023 dapat membatasi potensi koreksi lanjutan IHSG.

Di sisi lain, pernyataan bahwa kebijakan moneter ketat masih diperlukan cenderung menekan IHSG, terutama di awal perdagangan hari ini. Masih terakit kebijakan moneter, Bank Indonesia (BI) dijadwalkan merilis hasil RDG pada 23 November 2023. BI diyakini akan menahan sukubunga acuan di level 6%.

Dari sentimen global, indeks-indeks Wall Street terkoreksi pada Selasa (21/11) merespons rilis risalah FOMC The Fed pada 1 November 2023 lalu. Dalam risalah tersebut, The Fed menyatakan bahwa kebijakan moneter ketat masih diperlukan mengingat tingkat inflasi yang masih berada di atas target the Fed di 2% year-on-year (yoy).

The Fed mengistilahkan kondisi inflasi di AS dengan “stubborn inflation”. Akan tetapi, Fed juga menegaskan petunjuk kemungkinan menahan sukubunga acuan di level 5,25%-5,5% dalam FOMC Desember 2023 mendatang. Hal ini yang membatasi koreksi Wall Street kemarin.

Serupa dengan Wall Street, mayoritas indeks di Eropa juga terkoreksi pada perdagangan kemarin. Koreksi disebabkan oleh antisipasi pasar terhadap risalah Bank Sentral AS.

Ditengah sikap wait and see tersebut, kabar positif datang dari Bank of England (BoE). Gubernur BoE, Andrew Bailey menyatakan bahwa inflasi di Inggris berada pada jalur yang tepat untuk menuju target 2% yoy, terlebih setelah adanya perlambatan laju inflasi yang cukup signifikan pada Oktober 2023 lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rizqi Rajendra
Editor : Ibad Durrohman
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper