Bisnis.com, JAKARTA – Harga saham PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk. (MTEL) atau Mitratel berpotensi terkerek hingga ke kisaran Rp800 berkat kinerja fundamental yang telah teruji dan agresivitas dalam ekspansi. Adapun koreksi saham yang terjadi belum mencerminkan valuasi.
Pada akhir perdagangan kemarin, Selasa (21/11/2023) saham MTEL naik 1,47% atau 10 poin ke harga Rp690. Nilai transaksi MTEL tercatat sebesar Rp33,45 miliar melalui 9.682 kali transaksi. Adapun kapitalisasi pasarnya mencapai Rp57,64 triliun.
Direktur Asosiasi Riset dan Investasi Pilarmas Investindo Maximilianus Nico Demus mengatakan, faktor yang membuat net foreign sell MTEL besar adalah adanya rotasi sektor. Sementara itu, dari sisi fundamental, MTEL membukukan peningkatan pendapatan secara tahunan atau year-on-year (YoY).
“MTEL membukukan pendapatan 11,9% YoY atau naik dari sebelumnya Rp6,3 triliun menjadi Rp5,6 triliun. MTEL juga rajin terus menambah jumlah menara dan serat optic, terutama di daerah luar Jawa. Alhasil, jumlah penyewa pun bertambah dan memberikan kenaikkan pendapatan.” kata Nico kepada, Selasa (21/11/2023).
Konsistensi MTEL menambah terus jumlah menara dan fiber optik menuai apresiasi karena sejalan dengan ekspansi sejumlah perusahaan operator telekomunikasi ke luar pulau Jawa. Penambahan jumlah tenant bukan hanya berdampak ke market share, juga mengerek pendapatan.
Di sisi lain, Tenancy Ratio MTEL naik menjadi 1,5x dari sebelumnya sebesar 1,44x, hal tersebut positif bagi MTEL yang memiliki bisnis menara. Oleh sebab itu, lanjut Nico, penurunan harga sejauh ini hanya akan membuat valuasi jangka panjang MTEL terlihat lebih menarik, karena memberikan potential upside yang lebih besar.
Baca Juga
Nico menggarisbawahi, jika ingin trading jangka pendek, MTEL masih memberikan ruang untuk mengalami kenaikkan. Adapun target harga atau target price (TP) MTEL berada di level Rp880.
Dihubungi secara terpisah, Analis NH Korindo Sekuritas Leonardo Lijuwardi membagikan rekomendasikan beli atau buy untuk saham MTEL dengan potensi upside 23,74%. “Target price saya masih sama untuk kuartal III tahun ini, Rp860 hingga 12 bulan ke depan.” Kata Leonardo kepada Bisnis, Selasa (21/11).
Sementara itu, berdasarkan konsensus data Bloomberg Terminal per 21 November 2023, sebanyak 24 analis atau 96 persen merekomendasikan beli saham MTEL. Sedangkan, 1 analis lainnya atau 4 persen merekomendasikan tahan.
Beberapa rekomendasi beli atau buy saham MTEL datang dari analis New Street Research dengan target price (TP) di level Rp1.135, dan Mandiri Sekuritas dengan TP Rp1.000. Selain itu, terdapat Samuel Sekuritas Indonesia dan BRI Danareksa Sekuritas yang juga merekomendasikan buy masing-masing dengan TP Rp965 dan Rp960. (Daffa Naufal Ramadhan)
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.
