Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Smartfren (FREN) Mau Rights Issue 234 Miliar Saham, Efek Dilusi 41,1%

Emiten telekomunikasi Grup Sinarmas Smartfren Telecom (FREN) merancang rights issue sebanyak 234 miliar saham.
Karyawan melayani pengunjung gerai Smartfren di Jakarta, Rabu (7/9/2022).Bisnis/Abdurachman
Karyawan melayani pengunjung gerai Smartfren di Jakarta, Rabu (7/9/2022).Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten telekomunikasi Grup Sinarmas PT Smartfren Telecom Tbk. (FREN) akan melakukan penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu atau rights issue dengan menawarkan sebanyak-banyaknya 234 miliar saham seri D, dengan nilai nominal Rp50. 

Manajemen FREN dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) menjelaskan FREN bermaksud untuk menggunakan dana hasil rights issue untuk pelunasan pinjaman yang dimiliki FREN dan atau entitas anak FREN, dan atau modal kerja FREN dan atau entitas anak FREN

Rencana rights issue ini akan dimintakan persetujuannya pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 24 November 2023.

Menurut manajemen, dalam rights issue kali ini, saham dengan nilai nominal lama yang telah diterbitkan oleh FREN, yaitu saham Seri A, Seri B, dan Seri C yang masing-masing memiliki nominal Rp2.000, Rp1.000, dan Rp100 tidak dapat dkonversi menjadi saham Seri D dengan nilai nominal baru. 

Apabila rights issue ini terserap keseluruhan, maka FREN akan mendapatkan tambahan modal senilai Rp11,7 triliun. Selain itu, jumlah saham FREN akan bertambah menjadi 640,9 miliar saham, dari sebelumnya sebesar 335,38 miliar saham.

Jumlah saham tersebut akan menjadikan FREN sebagai emiten dengan jumlah saham beredar terbanyak kedua, menyalip PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) yang saat ini memiliki jumlah keseluruhan saham sebesar 371,3 miliar saham. 

Total saham FREN hanya kalah banyak dari jumlah saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) dengan jumlah saham 1,2 triliun. 

Manajemen melanjutkan, dalam hal pemegang saham tidak melaksanakan rights issue yang diperoleh, maka persentase kepemilikan sahamnya akan terdilusi hingga sebanyak-banyaknya 41,1%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper