Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Komoditas Hari Ini (15/11): Batu Bara Memanas, CPO Lanjutkan Penguatan

Harga batu bara dan CPO untuk kontrak November 2023 kompak menguat pada akhir perdagangan Rabu (14/11).
Proses pemuatan batu bara ke tongkang di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Rabu (13/10/2021). Bloomberg/Dimas Ardian
Proses pemuatan batu bara ke tongkang di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Rabu (13/10/2021). Bloomberg/Dimas Ardian

Bisnis.com, JAKARTA - Harga komoditas batu bara kontrak November 2023 kembali menghijau. Harga CPO juga terus melanjutkan penguatan harga. 

Berdasarkan data Bloomberg, harga batu bara ICE Newcastle kontrak Desember 2023 melemah -0,40% atau -0,50 poin ke level US$126 per metrik ton pada Selasa (14/11/2023). Kemudian, batu bara ICE Newcastle kontrak November 2023 menguat 0,41% atau 0,50 poin ke level US$122,5 per metrik ton.

Mengutip Mint, Rabu (15/11/2023) India berencana untuk meningkatkan produksi batu bara di negaranya menjadi 1,404 miliar ton pada tahun 2027 dengan tujuan untuk meningkatkannya lebih lanjut menjadi 1,577 miliar ton.

Adapun, India juga sedang mempersiapkan diri untuk lonjakan permintaan batu bara, yang diperkirakan mencapai sekitar 400 juta ton, untuk mendukung penambahan kapasitas termal sekitar 80 GW yang diproyeksikan hingga tahun 2030. Namun, angka ini dapat disesuaikan berdasarkan kebutuhan generasi masa depan dan kontribusi sumber energi terbarukan. 

Untuk mencapai tujuan produksi ini, Kementerian Energi India merencanakan pembukaan tambang baru, perluasan kapasitas tambang yang ada, dan pemanfaatan tambang penampung dan komersial.  

"Rencana produksi untuk tahun 2027 dan 2030 akan jauh melebihi kemungkinan kebutuhan domestik pembangkit listrik tenaga panas di negara ini, termasuk kemungkinan kapasitas tambahan," jelas Kementerian. 

Mengutip The Hindu Businessline, menurut Kpler, pengiriman masuk oleh importir batu bara terbesar kedua di dunia ini mencapai 18,66 juta ton (MT) pada bulan lalu, melonjak 36% secara bulanan (month-to-month/mtm) dan 47% secara tahunan (year-on-year/yoy). 

Kpler juga menuturkan bahwa India telah menjadi pendorong sisi permintaan utama pasar batu bara global pada bulan lalu, dengan volume masuk yang kuat untuk batu bara termal dan metalurgi. 

Mengutip Reuters, Wakil Menteri Energi Rusia Sergei Mochalnikov mengatakan bahwa Rusia kemungkinan akan memproduksi 440 juta metrik ton batu bara pada 2023 dan mengekspor 220 juta ton. 

Berdasarkan catatan Bisnis, terkait batu bara Indonesia, Sekretariat Just Energy Transition Partnership (JETP) mengusulkan agar pemerintah mengevaluasi kembali kebijakan domestic price obligation (DPO) batu bara untuk sektor ketenagalistrikan. 

Sekretariat JETP menilai bahwa kebijakan patokan harga khusus batu bara yang sebesar US$70 per ton dapat menghambat proses transisi energi di sektor ketenagalistrikan. 

Harga CPO   

Harga crude palm oil (CPO) atau minyak kelapa sawit untuk kontrak Desember 2023 di bursa derivatif Malaysia menguat 87 poin menjadi 3,824 ringgit per metrik ton. Sementara, untuk kontrak November 2023 menguat 86 poin menjadi 3,759 ringgit per metrik ton.

Mengutip Reuters, minyak sawit berjangka Malaysia turun lebih dari 2% pada Selasa (14/11) setelah libur panjang dengan kenaikan harga minyak kedelai saingannya di Dalian dan Chicago mendukung pasar. 

Pedagang yang berbasis di Kuala Lumpur menuturkan bahwa perdagangan dilanjutkan pada Selasa (14/11) dengan catatan positif, meminjam keuangan minyak kedelai CBOT (Chicago Board of Trade) dan minyak sawit Dalian.

"Berlanjutnya kekuatan minyak nabati saingannya dan aktivitas short-covering pada siang hari mengangkat harga ke level tertinggi tengah hari,” jelasnya. 

Harga kedelai sendiri berdampak pada harga minyak kedelai, yang bersaing dengan minyak kelapa sawit untuk memperebutkan pangsa pasar minyak nabati global. 

Impor minyak kelapa sawit dan minyak bunga matahari India pada tahun 2022/23 melonjak sebanyak 24% dan 54%, yakni mencatatkan rekor tertinggi. Hal ini terjadi karena konsumsi meningkat dan kedua jenis minyak tersebut tersedia dengan harga yang lebih murah dibandingkan minyak kedelai pesaing.

Pembelian yang lebih tinggi dari India juga dapat berkontribusi menurunkan stok minyak kelapa sawit di Indonesia dan Malaysia. Pembelian ini dapat mengurangi persediaan di negara-negara penghasil minyak bunga matahari di Laut Hitam.

Malaysia yakin bahawa ekspor minyak kelapa sawit dan produk terkaitnya ke China akan meningkat lebih lanjut pada 2023. Adapun saat ini, Malaysian Palm Oil Board menunjukan bahwa stok minyak kelapa sawit negaranya mencapai level tertinggi empat tahun pada akhir Oktober 2023, meskipun ekspor lebih tinggi dari yang diperkirakan.

Kemudian, Surveyor kargo Societe Generale de Surveillance memperkirakan ekspor produk minyak kelapa sawit Malaysia untuk periode 1-10 November mencapai 404.074 metrik ton.

Harga minyak kedelai di CBOT, BOcv1, naik 1,67 %. Kontrak minyak kedelai paling aktif di Dalian, DBYcv1, naik 1,48%. Kontrak minyak sawit, DCPcv1, meningkat 1,24 %.

Berdasarkan data Bloomberg, nilai mata uang ringgit terhadap dolar melemah 0,22% pada penutupan Selasa (14/11). Ringgit yang lebih lemah membuat minyak kelapa sawit lebih menarik bagi pemegang mata uang asing.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper