Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

3 Negara Tujuan Ekspor Batu Bara RI, China No 1

Indonesia pertama kalinya menyumbang lebih dari 50% ekspor batu bara global selama periode Januari hingga Oktober 2023. Berikut tiga tujuan ekspor batu bara RI.
Proses pemuatan batu bara ke tongkang di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Rabu (13/10/2021). Bloomberg/Dimas Ardian
Proses pemuatan batu bara ke tongkang di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Rabu (13/10/2021). Bloomberg/Dimas Ardian

Bisnis.com, JAKARTA - Indonesia dalam pertama kalinya menyumbang lebih dari 50% ekspor batu bara global selama periode Januari hingga Oktober 2023. China menjadi negara tujuan utama pengiriman batu bara Indonesia. 

Mengutip Reuters, Jumat (10/11/2023), data Kpler menunjukkan ekspor batu bara termal Indonesia melampaui 413 juta metrik ton selama sepuluh bulan pertama tahun 2023. Angka ini kemudian menetapkan status bagi sang tanah air sebagai eksportir terbesar bahan bakar listrik beremisi tinggi. 

Adapun, diketahui terdapat 3 teratas negara tujuan pengiriman batu bara Indonesia. China menjadi yang pertama. 

1.China

China, bersama dengan Hong Kong, merupakan tujuan utama batu bara Indonesia, dengan impor sebanyak 183 juta ton hingga Oktober 2023. Adapun pengiriman tersebut sebesar 44% dari total ekspor Indonesia. 

Angka tersebut kemudian meningkat 33% jika dibandingkan periode yang sama pada 2022. Hal ini menggambarkan adanya peningkatan aktivitas industri China pada 2023, jika dibandingkan dengan tingkat permintaan yang terhambat akibat pandemi tahun lalu. 

Berdasarkan catatan Bisnis, negara tujuan utama pengiriman batu bara Indonesia tersebut mengalami stok yang berlimpah sehingga impor pada Oktober 2023 mengalami penurunan.

Berdasarkan data dari Administrasi Umum Bea Cukai China, impor batu bara mencapai 35,99 juta metrik ton pada Oktober 2023, menurun 14,6% dari 42,14 juta ton pada bulan sebelumnya.

Adapun, total impor batu bara selama 10 bulan pertama tahun ini mencapai 383,64 juta metrik ton, naik 66,8% dari periode yang sama pada tahun 2022 (year-on-year/yoy). 

Pejabat dari Administrasi Energi Nasional (NEA) menuturkan pada pekan lalu bahwa stok pembangkit listrik mencapai rekor tertinggi sekitar 200 juta ton. 

Mempertimbangkan hal tersebut, maka Wakil Ketua Asosiasi Transportasi dan Distribusi Batu Bara (CCTD) Li Xuegang mengatakan bahwa sebagian besar pembangkit listrik saat ini tidak perlu menambah stok mereka. 

2.India 

India juga merupakan pembeli batu bara Indonesia terbesar kedua, yakni mencapai sekitar 20% atau sebesar 82 juta ton. 

Mengutip Reuters, Kementerian tenaga listrik India juga meminta perusahaan utilitas untuk mengimpor 6% dari kebutuhan batu bara mereka hingga Maret 2024. Hal ini lantaran meningkatnya permintaan listrik dan tidak memadainya pasokan batu bara dalam negeri.

Adapun, kekhawatiran juga meningkat atas menyusutnya stok batu bara pada pembangkit listrik, dimana persediaan batu bara mengalami penurunan tercepat dalam dua tahun pada paruh pertama Oktober. 

Untuk menjaga stok di tengah meningkatnya konsumsi, kementerian meminta perusahaan untuk mencampurkan batu bara impor dengan batu bara domestik, untuk menjaga stok di tengah meningkatnya konsumsi.

3. Filipina

Filipina juga berada di urutan ketiga, dengan pembelian dengan pangsa sebesar 7,2% atau sekitar 30 juta ton. 

Mengutip dari Manila Bulletin, menurut Menteri Energi Raphael PM Lotilla,  pemerintah Indonesia telah menjamin pasokan batubara yang berkelanjutan yang dapat digunakan oleh pembangkit listrik.

"Hubungan bilateral kami dengan Indonesia memastikan bahwa Filipina akan memiliki akses yang berkelanjutan terhadap pasokan batu bara reguler. Seperti yang Anda ketahui, hampir 80% pasokan batubara kami untuk pembangkit listrik tenaga batu bara dan untuk keperluan non-listrik berasal dari luar negeri - dan 98% dari batubara yang diimpor ini berasal dari Indonesia," ujar Menteri Energi Filipina.

Adapun, Lotilla berbincang dengan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Indonesia Arifin Tasrif.

Pasokan listrik di Filipina sendiri sebagian besar masih bergantung pada pembangkit listrik tenaga batu bara. Oleh karena itu, pasokan ini penting untuk tidak terganggu, lantaran hal ini merupakan salah satu formula pasti untuk membuat masyarakat Filipina terhindar dari kesulitan pemadaman listrik. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper