Harga Minyak
Berdasarkan data Bloomberg, Kamis (9/11/2023), harga minyak West Texas Intermediate (WTI) kontrak Desember 2023 menguat 0,28% atau 0,21 poin menjadi US$75.54 per barel pada pukul 7.02 WIB. Kemudian, harga minyak Brent kontrak Januari 2024 melemah 2,54% atau 2,07 poin ke US$79,54 per barel pada pukul 5.56 WIB.
Harga minyak melanjutkan penurunannya karena para pedagang mencerna tanda-tanda pelemahan ekonomi dan pasokan yang melimpah, sambil menunggu petunjuk lebih lanjut mengenai suku bunga The Fed.
Harga minyak mentah WTI telah menurun di bawah US$76 yakni sebesar 2,6%, terendah dalam lebih tiga bulan. Kemudian Brent juga merosot di bawah US$80 per barel, untuk pertama kali sejak Juli 2023, memperpanjang penurunannya selama dua hari lebih dari US$5.
Dengan berkurangnya kekhawatiran bahwa perang Israel-Hamas akan mengganggu pasokan dari Timur Tengah, perhatian para pedagang kembali kepada faktor-faktor fundamental saat ini.
Prospek permintaan tidak sekuat yang diantisipasi karena margin penyulingan China menyusut. Stok minyak dan bahan bakar mereka terus bertambah, dan perjalanan udara belum pulih secara signifikan.
Dalam perekonomian yang lebih luas, kepercayaan dunia usaha dan konsumen masih rendah meskipun ada upaya pemerintah untuk meningkatkan pertumbuhan.
Baca Juga
Kemudian, dari sisi suplai pengiriman Rusia mendekati level tertinggi dalam empat bulan terakhir. Sementara, data industri menunjukan stok minyak mentah AS meningkat hampir 12 juta barel minggu lalu.
Perbedaan harga (spread) kontrak patokan AS juga menunjukkan tanda-tanda pasokan yang cukup karena premi untuk kontrak jangka dekat merosot.
Barel untuk pengiriman Desember diperdagangkan dengan premi yang sangat kecil dibandingkan dengan sebulan kemudian, dibandingkan dengan premi US$1,75 yang dibayar oleh pedagang bulan lalu.
Stok di pusat penyimpanan terbesar AS yakni di Cushing, Oklahoma meningkat lebih dari 1,1 juta barel. Jika ini dikonfirmasi, maka akan menjadi penumpukan terbesar sejak Juni 2023.
Administrasi Informasi Energi (EIA) tidak mempublikasikan data resmi pada hari Rabu, dan sebaliknya akan merilis angka dua minggu pada 15 November.
Secara teknikal penurunan harga minyak mentah baru-baru ini mungkin berlebihan. WTI diperdagangkan overbought pada indeks kekuatan relatif sembilan hari, menunjukkan bahwa pasar mungkin siap mengalami rebound.
OPEC+ juga menuturkan bahwa mereka masih positif terhadap prospek permintaan, saat mereka mempersiapkan pertemuan tingkat menteri berikutnya.
Arab Saudi dan Rusia mungkin akan memutuskan apakah akan memperpanjang pemotongan pasokan sukarela hingga 2024, dalam pertemuan akhir November nanti.