Bisnis.com, JAKARTA – PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) mencetak laba bersih sebesar Rp19,4 triliun sampai kuartal III/2023. Adapun konsensus analis di Bloomberg didominasi rekomendasi beli saham TLKM.
Berdasarkan konsensus data Bloomberg Terminal per 4 November 2023, sebanyak 32 analis atau 84,2% merekomendasikan beli saham TLKM. Sementara itu, 6 analis atau 15,8% merekomendasikan tahan.
Target harga saham TLKM selama 12 bulan ke depan berada di level Rp4.596 dengan harga terakhir di level Rp3.690. Sementara itu, peluang return atau imbal hasil TLKM sebesar 24,6%.
Salah satu rekomendasi beli atau buy saham TLKM datang dari analis New Street Research dengan target price (TP) di level Rp6.000. Lalu, Succorinvest Central Gani dan Yuanta Investment yang sama-sama merekomendasikan buy dengan TP Rp5.200.
Sementara itu, beberapa rekomendasi tahan atau hold datang dari analis Deutsche Bank dan BNI Sekuritas dengan TP masing-masing di level Rp4.300 dan Rp4.100.
Di sisi lain, TLKM mencetak laba bersih sebesar Rp19,4 triliun sampai kuartal III/2023, atau naik 17,6% secara tahunan.
Baca Juga
Dalam laporan keuangannya, TLKM mencetak pendapatan senilai Rp111,23 triliun. Pendapatan ini meningkat 2,17% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp108,8 triliun.
Meningkatnya pendapatan TLKM ini turut membuat laba usaha TLKM meningkat menjadi 10,80% secara tahunan menjadi Rp34,9 triliun. Sebelumnya, pada periode yang sama tahun lalu, TLKM mencetak laba usaha sebesar Rp31,5 triliun.
TLKM juga berhasil meningkatkan laba yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk atau laba bersihnya menjadi Rp19,4 triliun hingga kuartal III/2023. Laba bersih ini naik 17,6% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp16,5 triliun.
Meningkatnya laba bersih ini turut membuat laba per saham dasar TLKM ikut naik menjadi Rp196,84 per saham, dari sebelumnya Rp167,38 per saham.
Hingga 30 September 2023, TLKM mencatatkan jumlah aset sebesar Rp276,2 triliun, naik dari 31 Desember 2022 sebesar Rp275,19 triliun.
Jumlah liabilitas TLKM naik menjadi Rp126,7 triliun di akhir September 2023, dari sebelumnya sebesar Rp125,9 triliun di akhir Desember 2022.
Adapun jumlah ekuitas TLKM tercatat relatif tidak berubah, yakni sebesar Rp149,4 triliun di kuartal III/2023, dari Rp149,2 triliun di akhir 2022. (Daffa Naufal Ramadhan)
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.