Bisnis.com, JAKARTA – Emiten cat Hermanto Tanoko PT Avia Avian Tbk. (AVIA) menyiapkan beberapa strategi guna mengatasi daya beli masyarakat yang melemah akibat tingginya tingkat inflasi.
Head of Investor Relation Avia Avian Andreas Timothy Hadikrisno menyebutkan beberapa strategi untuk menggenjot penjualan adalah dengan penambahan produk baru, penambahan pusat distribusi serta adanya program royalti terhadap toko bahan bangunan.
“Banyak yang kita lakukan, kita sebut garis besarnya produk inovasi. Sejak 2022 tahun lalu telah mengantisipasi adanya pelemahan daya beli masyarakat,” katanya dalam paparan publik, Jumat (3/11/2023).
Salah satu strategi AVIA adalah meluncurkan produk untuk mengisi gap antara produk produk yang sudah ada. Daya beli pelanggan yang kurang diharapkan dapat tertutup dengan adanya penambahan produk. Penambahan produk di kategori yang sudah ada akan memberikan solusi bagi pelanggan tersebut.
Sampai dengan akhir September 2023, AVIA telah meluncurkan sebanyak 13 produk baru. AVIA memperluas produk pada segmen cat tembok, pelapis anti bocor, kayu & besi, perawatan kayu, kapal, dan semen instan.
Selain itu, AVIA aktif melakukan sosialisasi terhadap toko toko bangunan untuk memperkenalkan royalty program. AVIA mengundang toko-toko besar untuk melihat langsung produksi di pabrik perseroan
Baca Juga
“Pada akhirnya penjualan yang meningkat dari toko toko besar dapat berkontribusi ke pendapatan AVIA,” jelasnya.
Sampai dengan saat ini, AVIA telah membuka sebanyak 7 pusat distribusi yang dimiliki sendiri, 10 pusat distribusi mini, dan menambah 3 pusat distribusi pihak ketiga. AVIA memiliki dan mengoperasikan 607 truk yang mampu melakukan 10.300 pengiriman dalam satu hari.
“Efisiensi pengiriman dan otomatisasi logistik. Mencapai 96% day delivery,” jelasnya.
Adapun per September 2023, AVIA meraih pendapatan sebesar Rp5,16 triliun sepanjang kuartal III/2023, tumbuh 4,15% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp4,95 triliun.
Berdasarkan jaringan distribusi, pendapatan AVIA berasal dari distributor sendiri, distributor pihak ketiga, dan penjualan langsung. Secara rinci, pendapatan dari distributor sendiri meningkat 5,2% menjadi Rp4,52 triliun, distributor pihak ketiga menurun 4,54% menjadi Rp604,94 miliar, dan penjualan langsung meningkat 44,9% menjadi Rp35,08 miliar.
Meskipun penjualan mengalami pertumbuhan, beban pokok penjualan tercatat turun 3,18% year-on-year (YoY) menjadi Rp2,88 triliun dari sebelumnya Rp2,97 triliun. Sementara itu, laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk naik 5,56% YoY menjadi Rp1,14 triliun dibandingkan dengan Rp1,08 triliun pada kuartal III/2023.