Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Keuangan (Kemenkeu) akan menutup masa penawaran Obligasi Negara Ritel seri ORI024 pada besok, Kamis (2/11/2023). Hingga hari terakhir penawarannya, masih tersisa Rp4,83 triliun kuota nasional ORI024.
Mengacu pada data salah satu mitra distribusi Investree, Rabu (1/11/2023) pukul 09.25 WIB, ORI024 tenor tiga tahun telah laris terjual sebanyak Rp11,17 triliun atau 74,5% dari target penerbitan sebesar Rp15 triliun.
Adapun hal itu menandakan bahwa masih ada sekitar Rp3,82 triliun kuota ORI024 tenor tiga tahun yang dapat diborong investor di sisa masa penawaran.
Sementara itu, penjualan ORI024 tenor enam tahun terpantau lebih sepi jika dibandingkan dengan ORI023 tenor pendek. Pada sisa masa penawaran, ORI024 tenor enam tahun baru laku terjual Rp2,48 triliun.
Rendahnya angka penjualan ORI024 mengharuskan Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kemenkeu untuk merevisi turun target ORI024 yang mulanya sebesar Rp5 triliun menjadi Rp3,5 triliun saja.
Seperti diketahui, ORI024 menjadi jenis Surat Berharga Negara (SBN) Ritel kesembilan yang dirilis Kemenkeu pada 2023. Masa penawaran ORI024 sendiri mulai dilaksanakan pada 9 Oktober 2023 dan akan ditutup pada 2 November 2023.
Baca Juga
Sama seperti seri sebelumnya yaitu ORI023, Kemenkeu juga memutuskan untuk menerbitkan ORI024 dalam dua tenor yakni ORI024 tenor tiga dan enam tahun. Kedua jenis SBN Ritel itu dibalut dengan tingkat kupon atau imbal hasil yang berbeda.
Untuk ORI024 tenor tiga tahun, Kemenkeu menetapkan tingkat imbal hasil sebesar 6,10% dengan tanggal jatuh tempo pada 15 Oktober 2026. Sementara untuk tenor enam tahun, Kemenkeu menawarkan tingkat kupon yang lebih besar yaitu 6,3% dengan tanggal jatuh tempo pada 15 Oktober 2023.
Adapun, pemesanan ORI024 dapat dilakukan melalui 29 mitra distribusi resmi yang terdiri dari bank konvensional dan syariah, perusahaan fintech peer-to-peer-lending, perusahaan efek, hingga perusahaan efek khusus.
Berikut adalah daftar 29 mitra distribusi resmi ORI024:
1. Bank Negara Indonesia (BNI)
2. Bank Rakyat Indonesia (BRI)
3. Bank Central Asia (BCA)
4. Bank Mandiri
5. Bank BTN
6. Bank Victoria
7. Commonwealth Bank
8. Bank OCBC NISP
9. Bank HSBC
10. Permata Bank
11. Panin Bank
12. Maybank Indonesia
13. United Overseas Bank (UOB)
14. Bank Danamon
15. Bank Mega
16. Bank CIMB Niaga
17. Bank DBS
18. Bibit
19. Investree
20. Tanamduit
21. Modalku
22. Fundtastic
23. Philip Sekuritas Indonesia
24. Trimegah Sekuritas
25. BNI Sekuritas
26. Mandiri Sekuritas
27. Bareksa
28. BRI Danareksa
29. Standard Chartered Bank