Bisnis.com, JAKARTA – Emiten pengolahan udang terafiliasi Kaesang Pangarep, PT Panca Mitra Multiperdana Tbk. (PMMP) akan mendorong fokus ekspor ke pasar utama Amerika Serikat (AS) dan Jepang guna mengungkit kinerja keuangan menjelang tutup tahun 2023.
Direktur Utama PMMP Martinus Soesilo mengatakan bahwa perseroan bakal fokus ke produk value added shrimp yang dinilai memiliki profitabilitas lebih tinggi. Upaya ini dilakukan di tengah lesunya permintaan AS dan tumbuhnya pasar di Jepang.
“Memang, demand ke AS tahun ini tidak begitu baik karena adanya resesi yang terjadi, namun Jepang menunjukkan pertumbuhan yang cukup signifikan akibat meningkatnya industri pariwisata yang mulai memperbolehkan adanya turis sejak awal tahun 2023,” ujarnya kepada Bisnis, dikutip Selasa (24/10/2023).
Lemahnya permintaan di AS memang menjadi biang keladi turunnya kinerja perseroan sepanjang paruh pertama tahun ini. Per akhir Juni 2023, pendapatan PMMP turun 0,4% year-on-year (YoY) menjadi US$100,1 juta atau sekitar Rp1,5 triliun.
Laba kotor perseroan pun tercatat melemah 31,1% secara YoY menjadi US$14,9 juta dari tahun sebelumnya sebesar US$ 21,7 juta. Sementara itu, laba operasi tembus US$8,6 juta per 30 Juni 2023, menurun 18% dibandingkan dengan sebelumnya US$ 0,4 juta.
Seiring dengan penurunan tersebut, laba bersih yang dirangkum perseroan hingga paruh pertama tahun ini mencapai US$3,0 juta atau Rp45 miliar, turun 53,5% secara tahunan.
Baca Juga
Di tengah kondisi ini, Martinus menyatakan sampai dengan akhir 2023 dan awal tahun 2024, PMMP tidak berrencana menambah jumlah pabrik. Sebab, perseroan baru saja memiliki pabrik baru ke-9 yang telah beroperasi sejak awal Juli lalu.
“Pabrik yang baru cukup untuk ekspansi kami sampai tahun mendatang, dan pabrik ini disiapkan untuk menghadapi kenaikan permintaan akibat dampak pemulihan ekonomi di AS yang mulai terlihat sejak awal semester II/2023,” pungkasnya.
Dalam perkembangan lain, PMMP diketahui sedang melakukan diskusi final dengan investor strategis yang akan masuk dalam aksi Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD) atau private placement.
Rencana penambahan modal itu telah mendapatkan restu dari para pemegang saham, berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 11 Oktober 2023.
Perseroan rencananya akan menerbitkan 235,3 juta saham baru dengan nilai nominal Rp100 per saham. Adapun harga pelaksanaan private placement sejauh ini belum ditetapkan.
Sementara itu, Martinus mengaku belum dapat mengungkap investor strategis yang akan ikut dalam private placement, sebelum adanya persetujuan dari kedua belah pihak. Namun, yang pasti, kehadiran investor ini disebut akan memperkuat kinerja perseroan.
“Nanti kami akan disclose sesuai dengan POJK terkait keterbukaan informasi. Investor ini bersifat investor strategis yang tujuannya untuk memperkuat penetrasi pasar kami, khususnya ke Amerika Serikat dan Jepang,” ujarnya.