Bisnis.com, JAKARTA – PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. (INTP) bersama anak usahanya PT Dian Abadi Perkasa menadatangani perjanjian akuisisi seluruh saham PT Semen Grobogan.
Semen Grobogan merupakan pabrik semen yang berlokasi di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah yang memiliki kapasitas produksi sebesar 1,8 juta ton clinker dan 2,5 juta ton semen per tahun dengan persediaan bahan baku untuk 50 tahun ke depan. Semen Grobogan memulai produksi komersial pada Januari 2022.
Direktur Utama Indocement Christian Kartawijaya menjelaskan transaksi jual beli saham akan berlaku efektif saat seluruh pihak memenuhi syarat dan kondisi yang ditentukan dalam perjanjian tersebut, diharapkan pada 1 Desember 2023.
"Pembelian 100% saham pada PT Semen Grobogan, akan memperkuat posisi Indocement khususnya di pasar Jawa Tengah, serta meningkatkan efisiensi biaya logistik, mengingat lokasi Pabrik Semen Grobogan yang strategis,” kata Christian dalam keterangan resmi, Selasa (17/10/2023).
Dia optimistis INTP untuk menyambut banyak proyek strategis nasional yang akan dikembangkan di daerah Jawa Tengah antara lain jalan tol Solo–Yogyakarta, Yogyakarta–Bawen, dan Semarang–Demak serta Kawasan Industri Batang dan Daerah Ekonomi Khusus Kendal.
INTP tidak menyebut nilai dari akuisisi ini. Namun nilai pengambialihan seluruh saham Semen Grobogan ini tidak lebih dari 20 persen dari ekuitas perseroan. Transaksi ini juga bukan tergolong transaksi material.
Baca Juga
Sebelumnya, INTP melaporkan penjualan 1,6 juta ton semen sepanjang Agustus 2023 dan 10,8 juta ton secara kumulatif sejak awal tahun. Pertumbuhannya mencapai 8,4 persen yoy untuk periode Januari-Agustus 2023.
Analis JP Morgan yang dikepalai Arnanto Januri menjelaskan pangsa pasar domestik INTP sepanjang Agustus turun 150 poin month-on-month (mom) menjadi 27,2 persen, tertekan permintaan di Jawa Tengah dan luar Jawa. Perseroan menekankan bahwa kompetisi tetap mengetat terutama di Jawa Tengah.
Di tengah berbagai perkembangan industri, Indocement tetap meyakini bahwa industri semen dalam negeri sepanjang paruh kedua akan jauh lebih baik, dibandingkan pencapaian enam bulan pertama 2023 yang membukukan pelemahan kinerja.
Corporate Secretary Indocement Dani Handajani meyakini permintaan semen akan tumbuh, mengingat lemahnya permintaan kantong semen pada 2022 akibat kenaikan harga semen kantong yang dipicu oleh tingginya harga batu bara dan kenaikan BBM subsidi.