Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jasuindo (JTPE) Ekspansi PSRE, Incar Pendapatan Rp1,7 Triliun pada 2023

PT Jasuindo Tiga Perkasa Tbk (JTPE) optimistis mencapai target pendapatan Rp1,7 triliun pada 2023 seiring dengan perluasan ekspansi.
PT Jasuindo Tiga Perkasa Tbk (JTPE) optimistis mencapai target pendapatan Rp1,7 triliun pada 2023 seiring dengan perluasan ekspansi. /imigrasi.go.id
PT Jasuindo Tiga Perkasa Tbk (JTPE) optimistis mencapai target pendapatan Rp1,7 triliun pada 2023 seiring dengan perluasan ekspansi. /imigrasi.go.id

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten produk sekuriti digital dan percetakan sekuriti terintegrasi, PT Jasuindo Tiga Perkasa Tbk (JTPE) optimistis mencapai target pendapatan Rp1,7 triliun pada 2023 seiring dengan perluasan ekspansi.

Direktur Utama JTPE Oei Allan Wibisono menyampaikan bahwa salah satu anak usaha perseroan, yakni PT Solusi Identitas Global Net (SIGN) telah ditetapkan sebagai Penyelenggara Sertifikasi Elektronik Berinduk (PSRE) Non-Instansi oleh Kominfo, untuk wilayah Indonesia Timur. Hal ini sejalan dengan rencana ekspansi usaha JTPE untuk membidik penetrasi pasar pada segmen tanda tangan digital.

“Ke depannya, kami akan terus fokus melakukan berbagai kebijakan strategis, terutama pengembangan produk-produk digital, agar mampu menyesuaikan dengan pola bisnis yang juga mulai memasuki tahap digitalisasi,” kata Allan dalam siaran pers, Selasa (17/10/2023).

Allan menjelaskan, setelah ditetapkannya anak usaha perseroan sebagai PSRE, pihaknya akan fokus tidak hanya pada segmen korporat, melainkan juga segmen retail, khususnya pada sektor kesehatan dan sektor pendidikan. Melalui strategi ini, diharapkan akan mampu menambah jumlah nasabah sekarang yang sudah mencapai 2.000 konsumen.

Potensi pasar JTPE cukup besar dan menjanjikan, apalagi perusahaan sudah memiliki existing customer di Jakarta maupun di Surabaya. Dari existing customer yang ada, JTPE akan memperluas ke wilayah Indonesia Timur.

Allan juga mempertimbangkan meskipun banyak perusahaan penyedia tanda tangan digital lain yang tumbuh dari kalangan startup dengan dukungan pemodal ventura, tetapi JTPE memiliki jaringan dan database customer. Hal ini menjadi salah satu kekuatan utama untuk memenangkan persaingan di segmen tandatangan digital khususnya di segmen korporasi.

Selain itu, JTPE juga mulai melakukan persiapan untuk tahun 2024, salah satunya menyikapi perubahan status Jakarta. Tahun 2024 Jakarta tidak lagi menyandang status Daerah Khusus Ibukota (DKI), melainkan Daerah Khusus Jakarta (DKJ) sehingga seluruh pemilik E-KTP harus melakukan pencetakan ulang.

Diperkirakan kebutuhan blanko di Jakarta mencapai 8 juta pada 2024. Adanya kebijakan ini merupakan peluang bagi JTPE untuk dapat meningkatkan penjualan khususnya pada segmen security product.

Allan menambahkan bahwa JTPE masih optimistis untuk mencapai target yang ditetapkan untuk tahun 2023, yakni kenaikan pendapatan sebesar 20% menjadi sekitar sebesar Rp1,7 triliun rupiah, dan juga pencapaian laba bersih sekitar Rp160 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper