Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Saham Medco (MEDC) Tersulut Harga Minyak & Akuisisi, Menuju Rp1.700?

Mendidihnya harga minyak, bersamaan dengan gencarnya akuisisi yang telah dilakukan Medco (MEDC) berpotensi memacu kinerja fundamental perseroan.
Fasilitas produksi dan penyimpanan terapung (Floating Production Storage and Offloading/FPSO) Belanak di South Natuna Sea Block B yang dikelola Medco E&P Natuna (MEPN). Istimewa/SKK Migas.
Fasilitas produksi dan penyimpanan terapung (Floating Production Storage and Offloading/FPSO) Belanak di South Natuna Sea Block B yang dikelola Medco E&P Natuna (MEPN). Istimewa/SKK Migas.

Bisnis.com, JAKARTA – Kenaikan harga minyak berpotensi menyumbang peningkatan harga jual alias average sell price (ASP) emiten migas PT Medco Energi Internasional Tbk. (MEDC).

ASP tinggi pun potensial memacu kinerja fundamental, setelah emiten afiliasi Keluarga Paniogo ini gencar melakukan akuisisi. 

Analis Panin Sekuritas Felix Darmawan menjelaskan kenaikan harga minyak dalam beberapa bulan terakhir membuat pasar berekspektasi ASP milik MEDC akan mengekor di periode yang sama sehingga kinerja fundamental akan kembali menguat. 

“Ketika harga minyak naik maka pasar bisa berekspektasi untuk kenaikan rata-rata harga jual produk oil dan gas milik Medco,” jelas Felix, Jumat (13/10/2023). 

Saham MEDC direkomendasikan beli oleh Panin Sekuritas dengan target harga Rp1.700 per saham. Panin menyematkan catatan overweight serta menyebut target harga merupakan cerminan EV/EBITDA 3,8 kali di sepanjang 2023.

Pada penutupan perdagangan Jumat (13/10/2023) harga saham MEDC parkir di level 1.495 per saham atau baik 2,05%. Sepanjang perdagangan saham MEDC bergerak di level Rp1.450 hingga Rp1.500 per saham. 

Secara year-to-date (ytd) saham MEDC memberikan return sebesar 47,29%.

Sementara itu, kapitalisasi pasar berada di level Rp37,58 triliun. 

Lebih jauh mengenai kenaikan harga minyak, Felix menjelaskan pihaknya memperkirakan rerata harga minyak global sepanjang 2023 akan mengalami penguatan terbatas. Hal tersebut didasari oleh tren penurunan rig count dan SPR milik Amerika Serikat, refiling yang dilakukan AS, pemotongan sukarela OPEC+, serta meningkatnya tensi geopolitik baik Rusia-Ukraina maupun Israel-Palestina. 

“Bahkan di tahun depan kami memperkirakan harga minyak bisa sekitar US$80an per barel,” katanya.

Selain didukung oleh adanya potensi kenaikan rerata harga jual produk minyak dan gas, MEDC juga tersulut sentimen positif dari akuisisi 20% aset Timur Tengah dan aset lainnya. 

Riset CGS-CIMB Sekuritas menjelaskan rencana MEDC untuk mengakuisisi 20% saham non-operasional di sebuah aset produksi minyak dan gas di Timur Tengah akan menambah produksi MEDC sebesar 13 mboepd atau setara dengan 8% dari total produksi di semester I/2023. 

Hal ini berpotensi meningkatkan pendapatan sepanjang 2024 sebesar 14 % hingga 18% dengan menggunakan asumsi harga minyak sebesar US$80-85 per barel. 

Cadangan minyak di aset produksi ini telah terbukti, dengan estimasi cadangan terduga sebesar 56 mmboe. Meskipun, belanja modal belum diungkapkan oleh perusahaan, namun CGS CIMB memproyeksikan berada di kisaran US$320-US$800 juta, setara dengan belanja modal terhadap cadangan sebesar US$5,6-14,3/boe. 

“Perlu diketahui bahwa PTTEP baru-baru ini melakukan kesepakatan di Oman dengan harga US$7-8/boe di tahun 2019, seperti yang telah Kami konfirmasi kepada analis O&G Kami di Thailand,” tulis tim analis, dikutip Minggu (15/10/2023). 

----

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper