Bisnis.com, JAKARTA – PT Indika Energy Tbk. (INDY) akan melepas aset batu bara premium MUTU kepada emiten milik Prajogo Pangestu, PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk. (CUAN).
CEO dan Wakil Presiden Direktur INDY, Azis Armand, meyakini langkah melepas kepemilikan saham di PT Multi Tambangjaya Utama (MUTU) tidak akan berdampak signifikan terhadap kinerja perseroan.
INDY, melalui PT Indika Indonesia Resources (IIR) dan Indika Capital Investments Pte. Ltd. (ICI), diketahui menandatangani perjanjian jual beli bersyarat dengan PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk. (CUAN) untuk melepaskan 100 persen kepemilikan saham MUTU.
Berdasarkan perjanjian, saham yang akan dijual mencapai 2,26 miliar (2.263.030.000). ICI bermaksud mengalihkan semua hak dan kewajiban di bawah hak pemasaran, dengan nilai US$218 juta atau setara Rp3,35 triliun (kurs Jisdor Rp15.383 per saham).
Azis Armand mengatakan bahwa pelepasan saham MUTU merupakan langkah diversifikasi portofolio perseroan. Dia lantas meyakini aksi tersebut tidak akan berdampak signifikan terhadap kinerja keuangan INDY ke depan.
“Seharusnya tidak tidak signifikan ya. Sebenarnya kalau dari MUTU produksinya hanya 1,5 juta kurang lebih, jadi dari keseluruhan pendapatan tidak terlalu banyak pengaruh. Ada [pengaruh] pasti, tapi tidak signifikan,” ujarnya saat ditemui di Jakarta, Jumat (13/10/2023).
Baca Juga
Dalam kesempatan sebelumnya, dia menyampaikan MUTU telah menunjukkan pertumbuhan yang kuat sejak produksi dimulai pada 2016 dan mencapai rekor keuntungan pada 2022.
Kendati demikian, Azis meyakini aksi pelepasan saham di MUTU merupakan wujud komitmen perseroan untuk mengurangi eksposur dalam bisnis batu bara.
INDY menargetkan mencapai 50 persen pendapatan dari sektor non-batu bara pada 2025. Sebagai informasi, hingga akhir 2022 segmen batu bara INDY masih memberikan kontribusi 88,3 persen dari total pendapatan, meningkat dari 2021 sebesar 87,1 persen.
Menurut Azis, INDY akan terus meninjau portofolio bisnis dan mengutamakan aspek keberlanjutan, serta fokus pada diversifikasi di luar segmen inti bidang energi dan pertambangan.
Dalam pemberitaan Bisnis sebelumnya, Analis Mirae Asset Sekuritas Rizkia Darmawan memandang langkah divestasi INDY masih selaras dengan niat perusahaan untuk mengurangi poris batu bara, serta fokus menggarap sektor lain seperti energi baru terbarukan.
“Saya rasa ini menjadi salah satu katalis utama pertumbuhan INDY ke depannya dalam jangka panjang, mengingat potensi industrinya,” kata Darmawan awal Oktober 2023.